Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Proyek Ugal-ugalan Atasi Banjir Jakarta

23 November 2021   07:56 Diperbarui: 23 November 2021   07:58 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelebaran saluran air (dokpri)

Mengacu pada upaya Pemprov DKI guna mengatasi banjir Jakarta sebagai warga maka Penulis apresiasi. Akan tetapi menurut pandangan Penulis langkah untuk mengatasi banjir Jakarta perlu dikerjakan dengan cermat bukan ugal-ugalan seperti sekarang ini.

Penulis berkata ugal-ugalan tentu toh bukan sembarang bicara. Berdasarkan apa yang Penulis amati di lingkungan Penulis tinggal, baik pengerjaan pelebaran saluran air maupun sumur resapan bak kapal pecah. Apa yang sudah bagus diacak-acakin seolah mencari proyek yang dapat dikerjakan selanjutnya.

Beberapa hal yang Penulis temui di lapangan :

1. Mohon maaf sebelumnya, pertama-tama Penulis mempertanyakan bagaimana Pemprov DKI dalam menseleksi kontraktor yang menjalankan proyek ini? Penulis merasa miris dengan gambaran nominal proyek yang tidak kecil ini kok sama sekali tidak ada pengawasan maupun evaluasi kinerja di lapangan. Apa dirasa cukup hanya terima laporan bahwa proyek telah selesai oleh kontraktor?

Kemudian Penulis melihat bahwa pengerjaan proyek pelebaran saluran air dan sumur resapan tidak terorganisir dengan baik. Sebagai gambaran pengerjaan pelebaran saluran air yang condong berantakan karena tidak melibatkan instansi lain semisal PLN, Telkom, PAM, dan Dinas Pertamanan.

Diakali tanpa harus menebang pohon (dokpri)
Diakali tanpa harus menebang pohon (dokpri)

Mereka mengeruk tanah guna pelebaran saluran air tanpa memperhatikan apa yang mereka keruk itu terdapat begitu banyak instalasi (listrik, air, jaringan telepon) maupun aneka pohon yang tertanam. Alhasil timbul beberapa insiden seperti dinding halaman depan rumah warga roboh hingga bocornya instalasi PAM. Kok sebegitu tidak profesionalnya ya?

2. Bukan saja berantakan dalam pengerjaan proyek, tetapi mereka juga tidak rapih dalam penyelesaian.

Sebagai gambaran setelah saluran air diperlebar maupun sumur resapan telah selesai dibuat, nampak sekali bekas-bekas pengerjaan yang seolah ditinggal begitu saja. Seperti tanah hasil galian yang dibiarkan menumpuk berantakan di pinggir jalan maupun yang mengotori jalan.

Tanah galian dibiarkan menumpuk (dokpri)
Tanah galian dibiarkan menumpuk (dokpri)

Kenapa hal ini Penulis sorot? Bukan saja sisa tanah kerukan menyebabkan debu dimana-mana, tetapi mereka bekerja disaat musim penghujan maka otomatis tanah bekas hasil kerukan tersebut dapat berbahaya bagi pengguna jalan karena menyebabkan jalanan licin. Apakah ada upaya untuk membereskan hal ini? Tidak sama sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun