Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mempertanyakan Visi Anies Baswedan Soal "Transportasi" Sepeda

7 Juni 2021   09:04 Diperbarui: 7 Juni 2021   09:19 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesepeda melintasi kawasan Sudirman (dokpri)

Kebijakan Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang untuk lintasan sepeda road bike (RB) diprotes oleh pesepeda non road bike karena mereka tidak diperbolehkan masuk area uji coba.

Sejatinya Pemprov DKI Jakarta memang sejak Minggu (23/5/2021) lalu sedang melakukan uji coba lintasan sepeda untuk sepeda jenis RB di JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang setiap Sabtu-Minggu pukul 05.00-08.00 WIB.

Dari pengamatan Penulis sebelumnya yang sempat mendatangi lokasi uji coba (30/5), antusiasme peseda baik RB dan non RB cukup banyak. Mereka menjajal jalan layang sepanjang 2.3Km tersebut. Walau demikian Penulis sempat mempertanyakan mengapa pesepeda non RB diperbolehkan melintas, sedangkan menurut rencana awal uji coba hanya diperuntukkan bagi pesepeda RB saja.

Prihal uji coba lintasan RB di JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang ini tidak lain dan tidak bukan akibat buntut panjang kebijakan Pemprov DKI yang mengharuskan setiap pesepeda yang melintas di kawasan Sudirman-Thamrin untuk menggunakan lajur sepeda yang telah disediakan.

Namun kebijakan tersebut tidak diindahkan oleh sebagian kalangan pengguna pesepeda yang tetap menggunakan lajur yang dilewati oleh kendaraan bermotor. Alhasil prilaku pesepeda itupun menimbulkan polemik dan menuai protes dari kalangan pengguna kendaraan bermotor karena dinilai membahayakan.

Menanggapi polemik antara pesepeda dan pengguna kendaraan bermotor. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, kembali berkomentar soal polemik pengguna sepeda balap (road bike) dengan pengendara motor. Kata Anies, fasilitas sepeda yang dibuat Pemprov DKI Jakarta adalah untuk sepeda sebagai alat transportasi. Bukan kebutuhan olahraga.

"Jadi jalur sepeda dibangun sejak tahun 2018 adalah untuk semua kegiatan sepeda. Kita ingin masyarakat menggunakan sepeda sebagai alat transportasi bukan 'sport'," kata Anies Baswedan di Jakarta, Sabtu (5/6). - DetikOto

Apa yang Anies Baswedan kemukakan menurut Penulis justru berbalik keadaan dengan apa yang terjadi di lapangan. Faktanya mayoritas pengguna sepeda yang melintas di Sudirman-Thamrin ialah mereka yang bertujuan untuk berolahraga. Hal ini bisa terlihat dari intensitas pengguna sepeda yang meningkat ketika akhir pekan, hari raya maupun libur Nasional.

Penggunaan sepeda sebagai alat transportasi sehari-hari di Jakarta dapat dibilang sangat minim sekali. Mayoritas masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi maupun moda transpotasi umum untuk sampai ke tujuan dilandasi oleh banyak faktor, salah satunya efisiensi waktu.

Menanggapi apa yang Anies Baswedan kemukakan yang menginginkan sepeda sebagai alat transportasi justru Penulis mempertanyakan visi misi tersebut.

Sederhana saja, pertanyaannya jika Anies Baswedan menginginkan agar sepeda sebagai alat transportasi lantas mengapa ia mengutamakan lajur sepeda ketimbang membuat kebijakan untuk meminimalisir masyarakat menggunakan kendaraan pribadi?

Mengapa Pemprov DKI melakukan uji coba lintasan JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang kalau bukan untuk mereka yang berolahraga?

Membudayakan sepeda agar menjadi alat transportasi tentu ibarat mimpi di siang bolong dimana kendaraan pribadi tumpah ruah di jalan. Membudayakan sepeda agar menjadi alat transportasi tentu mustahil terealisasi karena dalam kapasitasnya (sepeda) memiliki keterbatasan lebih banyak ketimbang alat transportasi lain.

Sederhananya apakah dari pihak Pemprov DKI sudah membudayakan sepeda sebagai alat transportasi sehari-hari? Kalau belum, baiknya ya coba dipraktekkan terlebih dahulu.

Akhir kata Penulis apresiasi dengan visi misi Anies Baswedan yang menginginkan sepeda sebagai alat transportasi. Akan tetapi selaku pemimpin pun seharusnya Anies Baswedan melihat dan tahu persis mana prioritas yang masyarakat Jakarta perlukan ketimbang mengeksekusi ide yang berakhir asal-asalan dan berujung polemik.

Demikian artikel Penulis. Mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun