Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Siapa yang Berani "Menghukum" Israel?

20 Mei 2021   13:42 Diperbarui: 20 Mei 2021   13:47 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Konflik Israel-Palestina (CNNIndonesia)

Perang antara Israel dan Palestina sedang berkecamuk. Saling serang antara pasukan Israel dan Palestina belum menunjukkan tanda-tanda akan segera selesai, justru tensi kian memanas dimana dua kubu bertekad saling gempur habis-habisan. 

Perang yang tak kunjung usai ini tidak hanya menyebabkan kerugian moril maupun materil. Berdasarkan laporan terbaru PBB, jumlah orang yang mengungsi akibat serangan Israel di Jalur Gaza bertambah menjadi lebih dari 58.000 orang. Jumlah baru tersebut menunjukkan penambahan setidaknya 20.000 orang sejak PBB melaporkan 38.000 pengungsi di Gaza pada Senin lalu. - Pikiran Rakyat

Seperti kita ketahui bahwa pemerintah Indonesia telah mengambil sikap yaitu mendukung perjuangan rakyat Palestina dan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil langkah nyata terhadap pelangggaran yang terus dilakukan Israel.

Pada Selasa (19/5/2021) Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang meningkatnya serangan Israel ke Jalur Gaza, Palestina.

Dalam surat itu, Haniyeh meminta Presiden Jokowi mengumpulkan dukungan dari berbagai pihak agar serangan Israel ke Palestina segera berhenti. Haniyeh juga meminta Indonesia ikut membantu Palestina mengakhiri tindakan Israel menduduki Yerusalem. - Kompas TV

Seperti kita ketahui bersama bahwasanya konflik Israel dan Palestina ditenggarai oleh perluasan area pemukinan yang terus dilakukan oleh bangsa Israel di wilayah Palestina, alhasil warga Palestina kian terdesak dan mereka pun berupaya melawan kesewenangan kaum zionis.

Konflik Israel - Palestina menjadi sorotan dunia dimana Yerusalem merupakan kota suci bagi tiga agama, yaitu Yahudi, Islam, dan Kristen. Wilayah tersebut kerap panas dihiasi oleh konflik antara bangsa Yahudi dan Arab. 

Dulu ketika dalam penguasaan Inggris, negara Ratu Elizabeth itu memberikan mandat kepada PBB untuk menyelesaikan konflik yang terjadi. PBB kemudian menyusun rencana untuk membagi wilayah tersebut.

Yerusalem diberikan status khusus yakni ditempatkan di bawah kedaulatan dan kendali internasional. Tetapi apa yang terjadi justu konflik semakin bertambah panas dan Israel terus memperluas wilayahnya mengakibatkan warga Palestina harus meninggalkan tempat tinggalnya.

Beragam cara dilakukan PBB untuk menurunkan tensi konflik di Yerusalem, tetapi tidak kunjung berhasil dikarenakan negara-negara Arab enggan untuk mengakui keberadaan Israel. Sebaliknya pihak Israel juga mengabaikan resolusi PBB.

Konflik terbaru ini dipicu oleh Israel yang kerap mengklaim bahwa kota Yerusalem sebagai ibukotanya dan klaim tersebut mendapat dukungan dari sekutunya Amerika Serikat yang kala itu dipimpin oleh Donald Trump. Hal inipun sebenarnya sudah diwanti-wanti akan menimbulkan polemik baru, dan apa yang dikhawatirkan terjadi saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun