Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Balap Artikel Utama

MotoGP 2020 Diluar Dugaan, Bagaimana Musim 2021?

30 Desember 2020   11:55 Diperbarui: 31 Desember 2020   02:50 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Pebalap mengemudikan motornya saat Grand Prix MotoGP San Marino di Sirkuit Misano Marco Simoncelli pada 13 September 2020. | Sumber: AFP/ANDREAS SOLARO via Kompas.com

Ajang MotoGP musim 2020 memang telah usai dan menempatkan pembalap kebangsaan Spanyol, Joan Mir dari tim pabrikan Suzuki Ecstar sebagai juara dunia kelas premier motor balap paling bergengsi ini.

Pembalap berusia 23 tahun tersebut menempati urutan pertama klasemen dengan total raihan poin 171, dengan 1 kemenangan dan 7 kali naik podium. Namun raihan prestasi Joan Mir tidak dapat menghantarkan Suzuki juara konstruktor, Suzuki harus puas berada di posisi ketiga dibawah tim Yamaha dan Ducati.

Lepas dari kerja keras tim Suzuki serta performa baik Joan Mir di lintasan balap, menurut Penulis tidak dipungkiri bahwa ada beberapa faktor yang melatarbelakangi titel juaranya tersebut.

Hal yang pertama yaitu pandemi Covid-19 yang menerjang seluruh dunia dan mau tak mau merusak jadwal gelaran baik seluruh kelas maupun seri di musim 2020. 

Negara-negara yang semula menjadi tuan rumah ajang motor balap ini, beberapa ada yang musti ditunda dan dibatalkan, seperti seri Qatar, Jerman, Belanda, Finlandia, Amerika, Inggris, Jepang, dan Italia.

Alhasil FIM memutuskan untuk menggelar double-headers series atau dua seri pada satu tuan rumah diantaranya Jerez, Austria, Misano, Aragon, and Valencia untuk mencapai minimum 13 seri dalam satu musim. Kemudian barulah diputuskan seri ke-14 di Portugal sebagai penutup musim 2020.

Kiranya efek dari pandemi Covid-19 ini secara tidak langsung memengaruhi baik kesiapan tim dan konsentrasi pembalap. Ditambah ketidakhadiran penonton di sirkuit menjadikan MotoGP 2020 nampak kurang seru. Namun tim Suzuki mampu memanfaatkan momentum itu dan menghantarkan mereka meraih titel juara dunia kembali setelah 20 tahun masa penantian.

Kedua, tentu cedera parah yang diderita Marc Marquez pada seri pembuka Jerez, Spanyol. Marquez saat itu mengalami kecelakaan hebat diakibatkan highside saat memacu motornya. 

Kecelakaan itu menyebabkan ia patah tulang lengan atas sehingga harus ke meja operasi dan menepi hingga akhir musim. Absennya Marc Marquez menjadikan kompetisi kelas MotoGP lebih bervariasi dan tidak ada pembalap yang terlampau dominan.

Absennya sang kakak, sayangnya tidak bisa dioptimalkan oleh adiknya Alex Marquez yang direkrut oleh Repsol Honda untuk menggantikan posisi Jorge Lorenzo yang memutuskan pensiun. 

Lepas dari bayang-bayang prestasi serta kabar bahwa spesifikasi motor Repsol Honda dikhususkan hanya untuk Marc Marquez, Alex Marquez bisa dikatakan gagal bersinar. Walau tetap di bawah payung pabrikan Honda (LCR Honda) di musim 2021, Alex harus rela dirinya didepak dan digantikan oleh pembalap kawakan Pol Espagaro yang sebelumnya membela tim Red Bull KTM Racing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun