Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kencan Online, dari Motivasi Bertemu Jodoh hingga Tabir Gelap Terselubung

24 Oktober 2020   14:46 Diperbarui: 24 Oktober 2020   14:49 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Kencan Online (Nextren)

Sebutlah N, Pria paruh baya ini merupakan seorang entrepreneur sukses di bidang properti. Di usia yang tidak lagi muda N menurut penilaian orang disekitarnya, dengan wajah rupawan dan apa yang ia pribadi capai serta miliki seharusnya dirinya sudah dalam tahap membina rumah tangga.

Namun apa daya, takdir berkata lain. Hingga akhirnya orang tua N yang khawatir akan masa depan anaknya turut serta mencarikan jodoh. Alhasil dipertemukanlah mereka dengan kerabat keluarga dimana memiliki seorang anak gadis yang sama-sama belum menikah.

Singkat cerita, kedua keluarga akhirnya sepakat untuk menjodohkan anak mereka. Agar tidak dicurigai perjodohan ini sebuah skenario, kedua keluarga memutuskan agar N sebagai pihak pria menghampiri pihak wanita. Secara kebetulan dikarenakan si wanita bekerja di sebuah Bank maka N berpura-pura sebagai nasabah dan berupaya berkenalan agar lebih dekat.

Dari rangkaian pertemuan, hubungan N dan si wanita kian dekat akhirnya berlanjut ke pelaminan hingga mereka berumah tangga dan memiliki anak. Di ulang tahun pernikahan mereka yang genap 10 tahun, N berterus terang kepada sang istri bahwa pertemuan mereka bukanlah tak disengaja melainkan sebuah plot untuk menjodohkan mereka. Sang istri hanya tersenyum dan bersyukur mendengar pengakuan N suaminya.

Berbicara mengenai jodoh, memang bisa dikatakan sebagai misteri Ilahi. Tiap manusia memiliki kisahnya masing-masing. Ada yang cepat, ada yang telat, hingga ada yang sampai akhir hayatnya belum ketemu-ketemu jodoh.

Akan tetapi begitulah hidup, suka duka harus tetap dijalani. Masa sih hidup cuma kepingin enaknya saja. Walaupun jodoh di tangan Allah ta'ala maka sebagai manusia wajib baginya berusaha agar dipertemukan dengan jodohnya. 

Satu janji Allah bilamana manusia bertemu dengan jodohnya niscaya Allah akan melipatgandakan rezeki berikut amalannya. Anda bisa lihat kuasa Allah akan bagaimana Ayah dan Ibu mampu membesarkan, mendidik, dan memberikan kehidupan yang layak bagi Anda dan saudara kandung. Kemudian keluarga ialah ladang amal, bukan hanya sekadar urusan saling cinta mencintai diantara pasangan.

Tidak hanya berkenaan dengan waktu (kapan dipertemukan jodoh), usaha mendapatkan jodoh juga beragam caranya. Ada yang usaha sendiri, ketemu langsung cocok. Ada yang berganti-ganti pasangan, sampai akhirnya cocok. Ada yang berganti-ganti pasangan, sampai detik ini belum ada yang cocok. Ada yang dicomblangin teman. Ada yang rebut pasangan temannya. Ada pula yang dijodohkan orang tua. Tetapi kembali itu namanya usaha, terkadang praktek beda dengan teori.

Di era teknologi komunikasi serba maju seperti sekarang, ihwal untuk bertemu dengan jodoh kian mudah dikarenakan adanya layanan kencan online atau online dating, yaitu aplikasi layanan dimana mempertemukan individu dengan individu untuk dapat menjalin hubungan apakah itu berkencan, syukur-syukur sampai ke pelaminan.

Secara kinerja aplikasi kencan online ini bukanlah hal baru, melainkan pengembangan dari teknologi yang telah ada. Mungkin bila Anda di era 2000-an awal mengenal istilah mIRC (Internet Relay Chat client) maka aplikasi kencan online hadir dengan memanfaatkan fitur chat dan medsos saat ini. Setelah aplikasi mencocokkan pribadi Anda dengan kandidat pasangan, maka selanjutnya Anda dapat meneruskannya dengan cara berkenalan maupun bertemu dengan sosok yang Anda sukai.

Praktis memang, akan tetapi mengenai aplikasi kencan online ini Anda-anda tetap perlu waspadai karena tabir gelap dibelakangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun