Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

PSBB, Pembatasan Sosial "Basa-Basi"

16 April 2020   10:51 Diperbarui: 16 April 2020   11:07 1025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anies Baswedan (Tribunnews)

Kurang dari sepekan Pembatasan Sosial Berskala Besar di Jakarta sudah berlangsung. Berkaca dari kondisi dua pekan sebelumnya, nampak tidak banyak perbedaan terjadi di Jakarta. Justru pada hari Senin atau tepatnya pada hari ke-4, aktivitas warga seolah berangsung-angsur normal layaknya hari biasa dimana kendaraan ramai hilir mudik di jalanan.

Para pedagang berkeliling mencari pelanggan dan orang-orang lalu lalang ke lokasi mereka tuju. Seperti tidak terlihat kekhawatiran akan Coronavirus, kecuali masker yang menghiasi wajah mereka dan palang portal yang menutup akses jalan perumahan.

Tentu gambaran diatas menjadi pertanyaan, apakah PSBB di Jakarta memang sedang berjalan?

Jika boleh jujur, pemandangan yang tak biasa hanyalah beberapa spot wilayah padat penduduk maupun zona merah dimana disana berkumpul aparat gabungan dari Polisi, TNI, Satpol PP, hingga pegawai Kecamatan/Kelurahan menginspeksi setiap kendaraan bermotor maupun warga yang lewat untuk memeriksa apakah mereka telah mengikuti imbauan PSBB. Inspeksi itupun hanya sementara, karena menjelang sore dan malam hari para aparat tidak nampak lagi ujung batang hidungnya maka warga dapat senantiasa beraktivitas normal seperti biasanya.

Merujuk kondisi tersebut efektifitas PSBB guna mencegah Coronavirus pun menjadi tanda tanya besar. Apakah PSBB mampu meminimalisir penularan Coronavirus yang terjadi di masyarakat?

Bilamana kita amati semenjak PSBB berlangsung, peningkatan jumlah pasien positif Coronavirus di Jakarta hari demi hari terus bertambah. Akan tetapi penambahan ini pun perlu kiranya dijabarkan terlebih dahulu. Karena bisa saja jumlah penambahan terdiri dari dua sebab yang berbeda, yaitu penambahan pasien dikarenakan hasil tes Corona telah keluar atau penambahan pasien memang dikarenakan infeksi penularan Coronavirus yang terjadi di masyarakat.

Bilamana kita bicara hasil tes Corona, maka jumlah penambahan pasien positif ini kiranya menjadi suatu hal wajar. Sebagaimana diinformasikan memang pemerintah telah melakukan sekitar 40.000 rapid test khusus di Jakarta. Dengan kata lain, apabila jumlah rapid test itu ditingkatkan maka kemungkinan akan bertambahnya pasien positif Coronavirus akan diketahui lebih lanjut.

Namun jika penambahan ini disebabkan oleh infeksi penularan Coronavirus di masyarakat dimana penularan terjadi dari satu orang ke orang yang lain maka ini menjadi permasalahan yang sangat serius. 

Menyingkapi situasi kondisi dimana masyarakat hilir mudik maupun berkerumun di suatu area maka jelas gambaran tersebut sangatlah memprihatinkan karena mereka telah melanggar imbauan PSBB akan Social maupun Physical Distancing.

Satu poin yang menurut Penulis kiranya masyarakat perlu waspada ialah prihal apa yang pemerintah kemukakan mengenai keberadaan Orang Tanpa Gejala di lingkup masyarakat. Mereka adalah individu-individu yang tidak menunjukkan ciri-ciri gelaja terjangkit Coronavirus tetapi mampu menularkan wabah Coronavirus.

Lantas apa yang perlu masyarakat lakukan?
Untuk melarang agar seseorang untuk berdiam diri di rumah, rasa-rasanya mustahil dilakukan terlebih bagi Anda yang tinggal di daerah padat penduduk. Bilamana masker Anda-anda sudah kenakan maka praktek akan Physical dan Social Distancing perlu ditekankan secara lebih lagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun