Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Berita Bohong Pasar Tradisional akan Tutup

21 Maret 2020   15:55 Diperbarui: 21 Maret 2020   15:56 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Berita bohong (Liputan6)

Pasar (tradisional) tutup? Huh!? Penulis hanya bisa terkaget-kaget mendengar informasi yang Penulis dapatkan dari orangtua yang kebetulan baru saja selesai berbelanja di sebuah pasar tradisional. 

Info dari orangtua Penulis tersebut merupakan informasi terusan tatkala seorang pedagang di pasar tradisional mengatakan bahwa ia pada hari Senin (23/3/2020) nanti berencana akan tidak berdagang dikarenakan adanya imbauan pasar akan ditutup.

Hal serupa diserukan pula oleh para PRT (Pembantu Rumah Tangga) di sekitar lokasi Penulis tinggal yang secara tidak biasa menunjukkan tingkah laku memborong kebutuhan dapur yang dijual oleh para pedagang sayur keliling. Mayoritas PRT yang sedang sibuk membeli mempercayai informasi tidak jelas asal usulnya itu bahwa pasar tradisional akan tutup pada hari Senin nanti.

Penulis tentu tidak bisa asal percaya mengenai informasi dimaksud karena sepengetahuan Penulis pada hari Senin lusa adalah prihal imbauan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar seluruh kegiatan perkantoran berhenti sementara atau para karyawan diimbau untuk bekerja di rumah (Work From Home) selama 14 hari kedepan dimulai pertanggal 23 Maret 2020.

Kemudian secara nalar, andaikan pasar tradisional ditutup maka yang jadi pertanyaan ialah bagaimana masyarakat memenuhi kebutuhan hidupnya selama masa isolasi yang telah berjalan guna meminimalisir penyebaran wabah Coronavirus di Jakarta. 

Sedangkan pemerintah berusaha meyakinkan publik bahwasanya segala kebutuhan pokok dan logistik dapat terpenuhi sehingga masyarakat tidak perlu "panic buying" maupun khawatir lokasi berniaga seperti pasar akan tutup.

Tak tinggal diam, Penulis pun berusaha mencari informasi valid akan kebenaran informasi pasar tradisional akan ditutup tersebut baik melalui media maupun bertanya kepada kerabat.

Sampai pada kesimpulan bahwa informasi bahwa pasar tradisional tutup adalah kabar hoax atau bohong!

Entah darimana informasi bohong berantai itu berasal, apakah murni sengaja disebarluaskan untuk menimbulkan kepanikan publik ataukah informasi yang disalahartikan oleh si penerima informasi.

Dalam kapasitas informasi beredar mengenai aktivitas pasar tradisional, menurut penelusuran Penulis tidak ada imbauan atau seruan pasar tradisional untuk tutup. 

Kalau pun ada, pasar itu ditutup sementara untuk proses penyemprotan disinfektan untuk mencegah penyebaran wabah Coronavirus, sehingga dengan demikian baik para pedagang maupun masyarakat yang berbelanja agar tetap nyaman dan aman.

Menanggapi para pedagang pasar tradisional yang memilih untuk tutup atau tidak berdagang maka itu lebih kepada inisiatif pribadi. Hal itu lebih dikarenakan aktivitas berbelanja warga yang dinilai minim ataupun keputusan sepihak dikarenakan faktor lain menyangkut penyebaran wabah Coronavirus.

Tak hanya itu, Penulis pun mengkonfirmasi apakah minimarket disekitar terdampak dengan adanya informasi bohong menyangkut pasar tradisional tutup. 

Pada kenyataannya setelah Penulis bertanya pada petugas yang berjaga mengatakan bahwa minimarket yang ada tetap akan buka atau berjualan sebagaimana mustinya sehingga warga tidak perlu khawatir akan pemenuhan kebutuhan hidupnya.

Hadirnya kabar hoax atau bohong dikala pademi Coronavirus secara global ini jelas sangat-sangatlah mengkhawatirkan. Ternyata disaat situasi kondisi berduka seperti saat ini masih ada segelintir pihak yang berupaya bermain api dengan memanfaatkan media sosial agar menimbulkan kepanikan disana sini. 

Tentunya segala tindak tidak bertanggungjawab tersebut patut di proses hukum agar penyebar hoax mendapatkan sanksi atas prilaku negatif perbuatannya.

Hadirnya berita bohong ke publik perlu ditindaklanjuti oleh pemerintah pusat maupun daerah untuk memonitor apa-apa saja berita bohong yang beredar di publik. Dengan begitu pemerintah dapat segera menangkal berita bohong tersebut dan memberikan informasi yang benar melalui media kepada publik. 

Mengingat dampak yang ditimbulkan berita bohong kepada masyarakat sangat besar, perlu koordinasi agar cara penanggulangannya agar lebih efektif semisal menyediakan kanal informasi benar dan akurat yang dapat diakses oleh warga.

Di lain pihak, masyarakat pun perlu aware terhadap beredarnya informasi bohong di media sosial. Masyarakat disarankan untuk lebih teliti mengecek kebenaran informasi yang ada dan berani melaporkan maupun untuk menyangkal berita bohong tersebut agar tidak mempengaruhi banyak orang.

Bilamana Anda menemukan berita bohong, mohon kiranya segera Anda laporkan kepada pihak terkait maupun berwajib untuk ditelusuri. Janganlah lebih dahulu bertindak bilamana Anda menerima informasi yang tidak jelas kebenarannya. 

Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun