Mengaktifkan Siskamling untuk Menjaga Keamanan Masa Isolasi

Wabah Coronavirus di Indonesia yang seiring waktu membuat jumlah individu terinfeksi kian bertambah membuat baik pemerintah pusat maupun daerah untuk bekerja ekstra guna mencegah penyebarannya makin meluas.

Beberapa kebijakan dan imbauan pun dibuat untuk meminimalisir mobilitas atau pergerakan warga dan menghindari kerumunan orang di satu tempat, seperti imbauan di rumah saja agar masyarakat beraktivitas di rumah mengisi masa isolasi 14 hari maupun imbauan WFH (Work From Home) agar para karyawan sementara bekerja di rumah hingga masa isolasi 14 hari usai.

Bisa dibilang langkah "temporary" ini walau tidak seratus persen masyarakat ikuti dapat dinilai memang cukup efektif di mana dampaknya secara tidak langsung jelas terlihat. 

Area-area perkantoran nampak sepi, ruas-ruas jalan protokol lowong, sampai kepada jalan kompleks perumahan pun turut hening oleh lalu lalang orang banyak.

Namun justru di situasi kondisi seperti inilah timbul kekhawatiran dalam benak Penulis manakala mengamati keadaan sekitar wilayah. Jika Penulis dapat simpulkan situasi kondisi isolasi 14 hari ini memungkinkan rawannya suatu wilayah terhadap timbulnya tindak kejahatan.

Penulis beri gambaran, disaat masing-masing rumah dalam posisi siaga mengisolasi diri. Maka yang jadi pertanyaan, siapa yang akan mengawasi dan melindungi mereka?

Boleh dikata memang pemerintah pusat maupun daerah punya wewenang untuk menugaskan aparat berwajib agar stand by bersiaga menjaga dan mengawasi wilayah sekitar untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Tetapi, apakah jumlah personil mereka mampu mengawasi secara keseluruhan luas wilayah yang ada?

Dalam lingkup ini memang pemerintah punya tugas dalam melindungi setiap individu warganya. Namun sebagai warga perlu kita sadari bersama bahwa kita pun tidak bisa berdiam diri, dalam pengertian bahwa sebagai warga jikalau memungkinkan kita perlu turut serta memastikan keamanan warga sekitarnya sebagai bentuk kepedulian.

Oleh karena itu dalam masa isolasi 14 hari ini yang Penulis perkirakan kemungkinan akan diperpanjang, maka akan lebih baik bilamana Siskamling atau Sistem Keamanan Keliling atau akrab dikenal dengan istilah "ronda" baik siang maupun malam hari agar disosialisasikan agar aktif kembali.

Bilamana warga mengalami kendala jasa tenaga penjaga keamanan wilayah minim maupun tidak ada, maka warga dapat bermusyawarah untuk sekiranya menunjuk atau meminta kesediaan warga yang lain untuk ikut berpartisipasi mengamankan wilayah tempat tinggal guna meminimalisir bentuk tindak kejahatan yang mungkin terjadi.

Tentunya aspek keselamatan individu yang mengamankan perlu diprioritaskan terutama untuk mencegah penyebaran coronavirus. 

Lebih dari itu warga turut pula dapat bermusyawarah agar keamanan wilayahnya optimal terjaga semisal dengan menerapkan satu gerbang sebagai alur masuk maupun keluar kompleks sehingga individu-individu yang lalu lalang dapat teridentifikasi siapa-siapanya. 

Ataupun warga bisa menerapkan jam masuk ataupun keluar wilayah sehingga tidak sembarang orang leluasa masuk kompleks perumahan. Maupun cara efektif lainnya guna mengoptimalkan keamanan wilayah sekitar.

Memang dari sekian langkah ini sudah pasti akan sangat membuat mobilisasi warga kian terbatas, akan tetapi kembali langkah tersebut adalah upaya untuk menjaga keamanan wilayah tempat tinggal Anda agar terlindungi dari segala bentuk tindak kejahatan.

Tingkatkan kepedulian kepada sesama dan ingat bersama kita bisa melawan corona. Jaga diri Anda, perhatikan lebih kesehatan dan kebersihan. Semoga perang melawan wabah coronavirus ini dapat segera usai. 

Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.