Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Coronavirus Sampai di Rumah Allah

19 Maret 2020   08:39 Diperbarui: 19 Maret 2020   08:41 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Masjid (PasificStandard)

Sebuah renungan. "Sehat dan sakit manusia adalah kehendak Allah, hidup dan mati merupakan suratan takdir manusia".

Minggu waktu setempat, ada hal yang tidak biasa terjadi di sebuah Masjid tempat Penulis biasa menjalankan shalat Maghrib berjamaah. Dua buah tempat sabun berisikan hand sanitizer terpajang di lokasi tempat wudhu jamaah berada. Semua tampak normal, kami menjalankan shalat berjamaah dengan hikmad.

Penulis tidak ambil pusing prihal keberadaan hand sanitizer tersebut, mengingat imbauan pemerintah dimana wabah Coronavirus yang menghampiri Indonesia serta kegiatan mencuci tangan sebagai upaya mencegah penyebaran Coronavirus maka selayaknya hal tersebut merupakan usaha pihak DKM memprioritaskan keselamatan bagi para jamaahnya.

Namun di hari berikutnya, sesuatu yang berbeda kembali terjadi dimana sajadah yang biasa menghiasi Masjid dan menjadi tempat jamaah shalat tak lagi nampak. Alhasil para jamaah yang tidak mengetahui hal tersebut harus shalat beralaskan ubin. Alhamdulillah, kami tetap bisa menjalankan shalat berjamaah dengan hikmad walau ada hal yang membuat Penulis merasa miris tatkala melihat ada beberapa jamaah yang menolak bersalaman seusainya.

Memang cukup aneh bisa dikatakan melihat sesuatu hal yang tidak biasa terjadi, bagaimana Coronavirus mengubah prilaku manusia sehari-hari bahkan ketika mereka berada di rumah Allah.

Oke-lah, memang ada imbauan dari pemerintah prihal "social distancing" agar menjaga jarak antar orang perorang dan menghindari kontak langsung seperti bersalaman. Akan tetapi dengan keberadaan hand sanitizer yang telah disediakan berikut shalat berjamaah yang sudah pasti berdempetan dimana rapatnya barisan merupakan bagian dari sempurnanya shalat berjamaah maka kondisi tidak biasa itu Penulis nilai sebagai sesuatu yang konyol.

Sebagaimana diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah bersabda bahwa ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat perlindungan Allah SWT pada hari ketika tidak ada perlindungan selain perlindungan-Nya, salah satunya yaitu seseorang yang selalu terikat hatinya ke Masjid.

Sebagaimana Umat Islam ketahui bahwasanya seseorang yang hendak pergi ke Masjid dengan tujuan mencari ridho-Nya, maka ia sebagai tamu Allah yang akan selalu dijaga sampai ia keluar dari tempat itu. Lalu pertanyaannya, kalau Anda percaya kepada Allah maka kenapa Anda merasa takut dengan wabah Coronavirus?

Kita tahu bahwa rasa takut itu sesuatu yang lumrah dan manusiawi. Setiap manusia pasti memiliki rasa takut dan kadar yang berbeda-beda pula. Namun kita juga tahu bahwa Allah sisipkan rasa takut kepada manusia pun punya maksud dan tujuan. 

Kenapa demikian? Karena dengan rasa takut dapat mendorong manusia agar berpikir dan bertindak secara rasional.

Penulis beri gambaran. Anda takut kehujanan maka Anda menggunakan payung, Anda takut kecelakaan maka Anda mengenakan helm, Anda takut kemalingan maka Anda gunakan jasa security, Anda takut Ular maka apa mungkin Anda memeliharanya, Anda takut Harimau maka apa mungkin Anda mau sekandang dengannya, dan sebagainya dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun