Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Harga Masker Selangit, Kenapa Menkes yang Disalahkan?

20 Februari 2020   09:18 Diperbarui: 20 Februari 2020   09:31 3549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menkes Terawan (Kompas)

Wabah Coronavirus atau COVID-19 hingga kini terus merebak dan memakan korban. Tercatat sekitar 74.000 lebih orang di Cina terinfeksi, 2.000 lebih korban meninggal, 1.000 orang kasus Coronavirus terdeteksi di 28 negara dan wilayah. Namun sedikitnya ada kabar baik dan harapan bahwa dari beberapa penderita dapat sembuh dari virus mematikan tersebut.

Dalam kurun waktu kisaran dua bulan lebih Coronavirus menjadi epidemi. Kerugian yang diakibatkan oleh wabah ini sangat fantasis dan terus bertambah seiring belum ditemukannya vaksin untuk menanggulanginya. Terkait Coronavirus ini tidak bisa dipungkiri membuat setiap negara untuk siaga dan mengundang kekhawatiran secara global, tak terkecuali di Indonesia.

Wabah mematikan yang dapat menular melalui udara dan ludah ini membuat melonjaknya permintaan akan masker medis. Alhasil tingginya permintaan masker medis akibat Coronavirus menimbulkan kelangkaan dari masker tersebut dan membuat harga jualnya tidak terkontrol.

Menanggapi kondisi itu dikutip melalui laman Kompas.com, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto merasa tidak heran dengan melambungnya harga masker di Indonesia. Ia menilai harga masker mengalami lonjakan karena diburu masyarakat setelah munculnya virus Corona.

Terawan pun justru menyalahkan orang-orang yang membeli masker.

"Salahmu sendiri kok beli ya," kata Terawan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (15/2/2020).

Terawan menilai orang yang sehat tidak perlu menggunakan masker untuk mengantisipasi virus.

Pernyataan yang dilontarkan oleh Menkes pun sontak mengundang reaksi publik, tak sedikit menilai bahwa pernyataannya tidak elok sebagai pejabat publik yang seharusnya senantiasa menjaga baik lisannya.

Di balik sosok Terawan Agus Putranto yang kini menjabat sebagai Menteri Kesehatan Kabinet Indonesia Maju 2019-2024 memang dirinya seolah dihantui oleh kontroversi akan terapi "Brainwash" atau cuci otak yang ia kembangkan sehingga wajar bilamana muncul cibiran-cibiran yang mengarah kepadanya. Namun demikian Dokter berusia 55 tahun yang telah malang melintang ini merupakan sosok profesional yang secara kemampuan diakui dan bisa dibuktikan.

Lepas dari hal itu, apa yang Terawan kemukakan di media bagi Penulis sesuatu yang biasa-biasa saja dalam menanggapi sebuah peristiwa. Memang sedikit kurang enak bilamana di dengar, akan tetapi tidak dipungkiri bahwasanya komentar itu menggambarkan keadaan yang terjadi.

Jika kita telaah fenomena akan harga masker medis yang selangit sangatlah tidak masuk akal. Kenapa demikian? Karena masker medis bukan selayaknya harga sembako yang naik saat momentum Idul Fitri dimana para penjual mencari keuntungan sebesar-besarnya untuk menutupi besaran biaya mudik maupun liburan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun