Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Apa Betul Jakarta Ramah Bersepeda?

29 Desember 2019   09:57 Diperbarui: 29 Desember 2019   16:36 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sepeda| Sumber: Al-Arabiya via Kompas.com

Dalam kurun beberapa bulan di tahun 2019 ini Pemprov DKI Jakarta bisa dikatakan sedang giat-giatnya berbenah dalam mengubah citra ibu kota Jakarta agar tak hanya ramah kepada pejalan kaki namun juga kepada (alat) transportasi sepeda.

Terbukti beberapa simpang area jalan di wilayah Jakarta disulap dengan diadakannya jalur khusus sepeda, seperti kawasan Thamrin, Jl. Medan Merdeka Selatan, kawasan Cikini, Jl. Pangeran Diponegoro s.d Jl. Imam Bonjol, dan lain-lain sebagainya.

Alhasil kini para pengguna kendaraan bermotor di kawasan itu pun harus rela mau berbagi dengan para pengguna transportasi sepeda. 

Apabila pengguna kendaraan bermotor melanggar, semisal memarkir kendaraan maupun memasuki jalur sepeda maka sanksi hukum atau denda yang dikenakan tak main-main. Mulai dari sanksi penderekan kendaraan, tilang, denda maksimum Rp.500 ribu, hingga kurungan selama 2 bulan lamanya.

Apa yang Pemprov DKI Jakarta lakukan dengan diadakannya jalur khusus pengguna sepeda sejatinya patut diapresiasi, namun hal tersebut terlaksana bukan tanpa cela.

Ada beberapa pokok materi yang ingin Penulis bawakan, bahwasanya ibu kota Jakarta sebenarnya tidak ramah terhadap pengguna sepeda.

Hal yang pertama bahwa pengadaan jalur sepeda di Jakarta bisa dikatakan tanpa rujukan data yang pasti. 

Kenapa Penulis bisa katakan demikian, pada hakikatnya dibuatnya jalur khusus sepeda lekat kepada unsur "dipaksakan" karena dibangun tidak melihat bagaimana kondisi real di ibu kota.

Kita ketahui bagaimana sumpeknya Jakarta dengan hiruk pikuk kendaraan bermotor setiap harinya dan aktivitas di Jakarta hampir tidak ada matinya, 24/7 nonstop.

Kendaraan bermotor lalu lalang baik di dalam maupun luar yang menuju Jakarta, maka tak mengherankan timbul simpul-simpul kemacetan di Jakarta dimana didukung pula beragam "faktor x" lainnya.

Kecelakaan melibatkan para pesepeda (indozone)
Kecelakaan melibatkan para pesepeda (indozone)
Lantas pertanyaannya, sebelum Pemprov DKI Jakarta membuat jalur khusus sepeda apakah mereka mendata terlebih dahulu berapa banyak pengguna sepeda di Jakarta?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun