Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Metaverse Pilihan

Kompetisi Esport Bukanlah Candu

11 Juni 2019   08:30 Diperbarui: 11 Juni 2019   08:42 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompetisi CS Go (vpesports)

Tak mengherankan saking begitu parahnya efek negatif dari gim beberapa negara di luar sana bahkan membuat tempat rehabilitasi bagi pencandu gim. Beberapa negara pun ada yang membuat peraturan prihal gim agar mereka dapat mengontrolnya, tetapi ingat bukan melarangnya atau menghentikannya.

Lantas dari gambaran diatas, pertanyaannya ialah apakah gim sebegitu buruknya? Mengapa pemerintah justru mendukung adanya gelaran kompetisi eSports di Indonesia?

Sebagaimana Penulis telah utarakan kecanduan gim dan eSports merupakan dua hal yang berbeda. Mengapa pemerintah mendukung adanya kompetisi eSports menurut pandangan Penulis lebih kepada bagaimana membuka sebuah peluang.

Anda para pembaca tahu mengenai "The International" (dota2.com/international/battlepass), "Dota Pro Circuit", "Dreamhack", "eGames" (egames.org), dan lain sebagainya ialah beberapa kompetisi eSports berskala internasional dimana individu atau sebagai tim bertanding satu dengan yang lain untuk memperebutkan trofi maupun sejumlah nominal uang. 

Sebagai gambaran prize poll awal kompetisi The International Dota 2 tahun 2019 saat ini (s.d bulan Mei 2019) telah mencapai 8,5 juta US Dollar! (silahkan anda gunakan kalkulator) Bisa anda bayangkan betapa besar dan gilanya bukan industri gim saat ini. Anda juga bisa cek Youtube sebagai referensi prihal seperti apa gambaran kompetisi eSports berskala internasional tersebut berlangsung.

Pada kenyataannya, mau tidak mau, sadar tidak disadari bahwa gim kini bukan lagi sekadar sarana hiburan. Tetapi gim kini telah bertransformasi menjadi sebuah industri raksasa dimana perputaran uang terjadi atau ada kegiatan ekonomi disana. 

Anda tahu berapa uang yang berputar dari gim online di Indonesia? Berdasarkan laman berita online pada bulan Maret 2019 sekitar lebih dari 2 triliun! (baru dalam gimnya saja)

Dalam kapasitas pemerintah membuka peluang bukan berarti semua menyangkut uang. Tetapi pertama prihal bagaimana menjadikan gim yang sekadar sarana hiburan terkesan kurang bermanfaat ini agar diubah agar lebih positif. 

Mereka yang berlabelkan atlet eSports profesional sejatinya ialah individu dimana dilatih untuk bagaimana memberdayakan skill atau kemampuan bermain gim agar produktif.

 Tanpa melupakan tanggungjawabnya masing-masing, mereka bukan maniak gim atau pecandu gim, tetapi mereka dibayar untuk bermain gim. Inilah yang perlu para penggemar gim sadari, anda-anda yang mempunyai bakat lebih pada gim maka sudah saatnya anda membuka mata prihal peluang yang bisa anda raih.

Kedua yaitu mendorong industri kreatif tanah air (developer gim lokal) agar berkembang. Pada realitanya gim-gim yang umum marak dimainkan ialah gim-gim kreasi luar negeri, tentunya dengan pemerintah mendukung kompetisi eSports diharapkan dapat memotivasi developer gim lokal untuk berlomba-lomba membuat gim kreasi anak bangsa agar dikenal secara luas serta agar mereka dapat berekspansi lebih besar lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun