Apa Sih Itu MOBA?

Anda tahu Dota (Defend of The Ancient) 2, League of Legends, Mobile Legend, dan AOV (Arena of Valor)? Ya beberapa nama-nama diatas merupakan bagian kecil dari begitu banyaknya gim-gim bergenre "MOBA" atau Multiplayer Online Battle Arena baik di PC maupun yang ada di smartphone. Awal mula MOBA dimulai pada masa gim Starcraft (Real-time Strategy) dimana menyediakan fitur custom map (Aeon of Strife), masing-masing pemain memiliki unit yang digunakan untuk mengalahkan unit lawan yang dioperasikan oleh komputer (Artificial Intelegent). 

Diantara gim-gim yang mempengaruhi perkembangan MOBA salah satunya Dota 2 yang diprakarsai melalui gim Warcraft 3. MOBA kemudian berevolusi dan disertai kemajuan teknologi terus berkembang hingga sekarang dengan semakin banyaknya gim-gim bergenre MOBA merambah ke platform-platform lainnya seperti console dan mobile smartphone dan dari hari ke hari pamornya pun semakin meningkat.

Lantas apa yang membuat gim bergenre MOBA begitu menarik sehingga membuat orang banyak dari berbagai kalangan memainkannya?

Dalam pengaplikasiannya gim bergenre MOBA tidak memiliki dasar patokan seperti apa dan bagaimana bentuk gameplay-nya. Umum awal mula gim bergenre MOBA mengadaptasikan gameplay building layaknya game bergenre RTS (Real Time Strategy) yaitu mengumpulkan resource dan membuat bangunan untuk memproduksi unit dimana para pemain saling beradu untuk menjadi pemenang dengan cara mengalahkan unit lawan seperti seri Age of Empire, Warcraft, Starcraft, Command and Conquer, Civilization, dan lain sebagainya.

Seiring waktu konsep gameplay MOBA pun kian berkembang dengan adanya fitur kustomisasi map, beberapa pemain membuat kustomisasi gameplay untuk mendesign permainan menurut versinya seperti pudge hookwars, tower defends, hingga yang booming sampai sekarang 5 vs 5 Dota. 

Latarbelakang basis perangkat (PC, console, maupun smartphone) yang digunakan pun membuat variasi gameplay MOBA pada masing-masing perangkat berbeda. Sebagai gambaran MOBA pada perangkat PC umum (gameplay) jauh lebih kompleks (rumit) ketimbang MOBA pada perangkat console maupun smartphone, hal ini didasari oleh kemampuan dan ketersediaan perangkat pendukung PC lebih memadai (dengan adanya mouse dan keyboard) dibandingkan dua perangkat lainnya yang serba terbatas.

Permainan MOBA Penulis dapat katakan bukanlah sembarang permainan yang cuma mencari kesenangan, menghabiskan waktu luang, dan uang, lebih dalam lagi permainan ini membutuhkan strategi jitu dan kerjasama tim (jika bermain secara kelompok). Bermain MOBA layaknya anda sedang bermain catur namun bentuknya berupa digital dan konsep permainannya diperluas lagi. Seperti saat anda memutuskan pion melangkah, dalam MOBA hal tersebut ditransformasikan atau lebih dijabarkan lagi bagaimana anda mempersiapkan apa pion tersebut butuhkan sebelum terjun ke medan perang.

Kombinasi gameplay dan konsep seperti itulah yang membuat mengapa gim bergenre MOBA begitu menarik, dikarenakan perencanaan dan keputusan anda pada saat itu (split second decision) dapat mengubah skema permainan dan hasil akhir (kalah/menang). Oleh karena itu wajar dan dapat dimaklumi apabila gim-gim bergenre MOBA berisikan individu-individu yang bertipikal tempramen, karena gim ini memang mampu memicu andrenalin dan menimbulkan emosi yang menggebu-gebu. Sebagai gambaran anda dapat menyaksikan wawancara para finalis The International Dota 2 pada kanal Youtube untuk mengetahui bagaimana perasaan mereka kala bertanding. Walau demikian memang acapkali ada respon negatif individu yang kurang berkenan atau kurang sopan yang lebih dikenal sebagai toxic player.

Selain hal diatas, permainan MOBA juga membutuhkan pengetahuan yang luas disebabkan gim ini memungkinkan perubahan variasi fitur-fitur didalamnya dimana membutuhkan strategi-strategi baru lainnya. Keterampilan individu dan kekompakan atau chemistry dalam tim memang penting dalam MOBA namun hal ini tetap membutuhkan strategi yang jitu untuk menghasilkan kemenangan layaknya permainan sepakbola.

Sekilas beberapa hal singkat yang Penulis dapat jabarkan mengenai MOBA. Gim di era saat ini bukan dipandang sebagai hiburan yang dikhususkan bagi perorangan tetapi kini sudah berubah menjadi sebuah industri hiburan ditenggarai dengan hadirnya kompetisi gim berskala internasional. Tentu Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar nomor 4 di dunia kita tidak bisa hanya diam dan hanya berperan sebagai penonton, kita harus dapat mengambil momentum ini sebagai kesempatan emas guna mengharumkan nama bangsa kepada dunia. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.