Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Seluk Beluk dalam Memilih Duta Merek

19 Oktober 2017   07:22 Diperbarui: 20 Oktober 2017   01:15 1870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Seperti kita ketahui bersama sebagaimana apa yang pernah Penulis bahas dalam artikel "Layakkah Produk Dipromosikan Serba Wah?" bahwa promosi merupakan sebuah keniscayaan yang perlu produsen barang maupun jasa lakukan untuk mencapai tujuan yang dimaksud yaitu antara lain, memberikan informasi sekaligus memperkenalkan produk ke publik, meningkatkan penjualan, mendapatkan pelanggan baru, dan lain-lain sebagainya.

Langkah yang memungkinkan menghabiskan biaya yang tidak besar ini mengingat seberapa besar lingkup promosi yang dilakukan, seringkali ditempuh dengan cara turut serta menggiring "Brand Ambassador" atau "Duta Merek" sebagai icon dari produk yang ia bawakan. Dikutip dari Wikipedia, duta merek sendiri memiliki pengertian yaitu sebuah istilah pemasaran untuk seseorang atau sekelompok orang yang dipekerjakan dengan dikontrak oleh sebuah organisasi atau perusahaan untuk mempromosikan suatu merek dalam bentuk produk atau jasa. Duta merek dimaksudkan untuk mewujudkan identitas perusahaan dalam penampilan, sikap, nilai-nilai dan etika.

Acapkali duta merek sering dikait-kaitkan dengan sosok dari bintang iklan, namun landasan dari keduanya sebenarnya berbeda manakala tupoksi bintang iklan lebih kepada pemanis di layar kaca atau bentuk media lainnya. Bintang iklan tidak mengharuskan merekrut seorang yang terkenal atau figur yang dikenal publik, bintang iklan tidak memiliki tanggungjawab dari citra atau image organisasi atau perusahaan yang mempekerjakannya, dan bintang iklan hanya ditugaskan untuk bagaimana sebuah produk barang atau jasa terlihat menarik.

Sedangkan duta mereka memiliki tanggungjawab lebih dari sekedar bintang iklan. Sebagai duta merek, ia memungkinkan pula bertugas sebagai bintang iklan namun dengan tupoksi yang lebih intim lagi dimana mereka bukan saja harus memiliki kepribadian yang baik tetapi juga memiliki kemampuan untuk mengimplementasikan strategi promosi dari organisasi atau perusahan dengan tujuan memperkuat pelanggan dan mempengaruhi konsumen untuk membeli produk lebih banyak lagi.

Begitu pentingnya peran duta merek, maka dalam proses pemilihannya pun tidak boleh asal-asalan memutuskan. Sebagaimana apa yang telah dijelaskan diatas, poin terpenting dari seorang duta merek ialah sosoknya dinilai selaras dengan strategi promosi yang diterapkan. Sebagai gambaran semisal produsen membuat produk dimana segmentasi penjualannya "dikhususkan" kepada kawula muda, tentu dalam proses memilih duta merek maka kandidat-kandidat icon dari produk ini salah satu hal yang perlu diprioritaskan adalah mereka sosok yang mampu mencerminkan generasi muda seutuhnya yaitu energik serta menarik.

Ada pula produsen-produsen yang kiranya menerapkan suatu "tagline" semisal "smart and beautiful" atau bentuk kampanye lainnya, maka menjadi moda penting bahwasanya icon yang dipilih harus mewakili tagline tersebut. Pemilihan duta merek yang tepat mampu menghasilkan impact baik itu peningkatan penjualan maupun image dari produk yang dibawakan. Sebaliknya jika duta merek yang dipilih tidak tepat maka impact yang dihasilkan bisa saja tidak ada sama sekali, bahkan menjadi tanda tanya bagi publik.

Di era saat ini dimana media sosial tumbuh berkembang dengan pesat, bahwa nampaknya terjadi pergeseran akan makna dari duta merek. Citra dari sosok duta merek kini tidak baku dan kaku lagi kepada aspek personal sebagai bahan pertimbangan, di era trend media sosial sekarang ini banyaknya pengikut atau "followers" terhadap sosok figur menjadi nilai plus tersendiri. 

Cakupan media sosial yang sangat luas menjadikan banyaknya followers sebagai acuan bagi produsen untuk menggapai potensi segmentasi-segmentasi pasar yang diluar dari jangkauan strategi promosi. Sayangnya langkah oportunitas ini seringkali menanggalkan arti penting dari sosok duta merek.

Seringkali Penulis melihat produsen yang salah dalam memperkerjakan duta merek, diluar aspek landasan keputusan memilih duta merek tersebut produsen cenderung lalai memandang duta merek bahwa berperan pula sebagai role model atau contoh teladan bagi publik. Alhasil pemilihan duta merek yang asal-asalan ini hanya mengedepankan sensasi maupun kontroversi dari sosok figur yang sebenarnya kurang layak dipertontonkan dengan dalih meningkatkan penjualan.

Kemudian sebagai imbas begitu digandrunginya media sosial banyak pula produsen yang menjadi korban "latah" dalam merekrut duta merek. Anda mungkin seringkali melihat sesosok figur dimana muncul dalam beragam aneka produk, kecenderungan ini menandakan bahwa begitu minimnya kreativitas dan imajinasi produsen dalam mencari duta merek. Pertanyaannya sangatlah simple jika anda ingin mempromosikan produk anda berbeda dalam pengertian memiliki keunggulan dibandingkan produk lain atau alasan lainnya, lalu mengapa tidak menggunakan duta merek yang lebih menarik lagi?

Kreativitas dan imajinasi yang tinggi merupakan syarat penting bagi orang-orang yang berkecimpung dalam ranah pemasaran. Dedikasi yang tinggi kepada perusahaan harus tercermin tidak hanya berfokus pada hasil, namun bagaimana memberikan image positif baik perusahaan dan menyajikan produk yang unggul yaitu salah satunya dengan cara memilih duta merek yang tepat. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun