Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jangan Banyak Bicara, Kerja, Kerja, dan Kerja

13 Oktober 2017   15:26 Diperbarui: 13 Oktober 2017   17:39 1326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam beberapa hari kedepan penduduk DKI Jakarta akan dipimpin oleh Gubernur dan Wakil Gubernur baru, yaitu Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Keduanya didaulat menjadi pemenang dalam Pilgub DKI Jakarta 2017 setelah menumbangkan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat serta pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.

Sebagai pemimpin baru dan jabatan yang keduanya pula baru akan jalani ini, tidak hanya segudang tetek bengek problematika Jakarta mereka harus tuntaskan, namun segelintir janji-janji politik yang berkumandang ketika masa kampanye mereka harus mampu laksanakan. Diluar hal-hal tersebut walau berujar sebagai pemimpin baik Anies dan Sandiaga wajib memiliki jiwa pengabdi (pelayan masyarakat DKI Jakarta) dan figur (role model) bagi jajaran aparatur dibawahnya berikut masyarakat, kemudian mereka juga harus memiliki nilai tambah sebagai wujud jawaban "mengapa keduanya layak dipilih".

Menjadi pemimpin baru terlebih jabatan yang baru pertama kali rasakan tentu sepak terjang Anies dan Sandiaga akan terus disorot, 100 hari kerja mereka (sudah memasuki tahun 2018 dan bagaimana persiapan Jakarta sebagai kota penyelengaraan Asian Games 2018) menjadi tolak ukur awal akan seberapa jauh kemampuan mereka dalam memimpin Jakarta kedepannya. Hal ini dirasa wajar manakala cibiran dan sikap pesimis sebagian masyarakat Jakarta usai hajatan Pilgub DKI 2017 turut mempertanyakan kapabilitas mereka berdua, tindak-tanduk Anies dan Sandiaga akan selalu dibanding-bandingkan dengan pencapaian Ahok-Djarot sebelumnya.

Diluar konteks pandangan masyarakat kepada Anies dan Sandiaga, tentu ada hal lain yang krusial yaitu bagaimana kemampuan berkomunikasi mereka terhadap para pemangku kepentingan yang duduk di DPRD Provinsi DKI Jakarta. Sebagaimana kita bersama ketahui bahwa selama kepemimpinan Ahok-Djarot, komunikasi kedua belah pihak acapkali bertentangan. Dengan hadirnya pemimpin baru maka apakah Anies dan Sandiaga mampu menjalin hubungan harmonis dan kerjasama diantaranya kembali? Tetapi pertanyaan terbesarnya adalah apakah Anies dan Sandiaga punya komitmen untuk benar-benar memperbaiki Jakarta dan memiliki pendirian bilamana kedua belah pihak bertolak belakang sikap dan pandangan?

Kiranya masyarakat Jakarta sudah lelah, selayaknya mereka menginginkan sosok pemimpin yang amanah dan mampu memberikan hasil nyata ketimbang mengobral janji manis semata. Alhasil segala excuse atau bentuk alasan akan berujung cemoohan maupun hujatan, kemampuan akan dipertanyakan dan akan berimbas kepada kepuasan publik terhadap kinerja keduanya maupun elektabilitas partai pengusungnya.

Anies dan Sandiaga perlu waspada dan berhati-hati dalam bersikap maupun membuat keputusan, jangan sampai ketidakpuasan menuntun masyarakat menyuarakan kalimat  "jangan banyak bicara, kerja, kerja, dan kerja". Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun