Mohon tunggu...
Hendricus Widi Yuli Handito
Hendricus Widi Yuli Handito Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Kota kuliner nusantara

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

“Masangin” Alun-alun Kidul: Melewati Dua Beringin, Impian Terwujud?

4 Juni 2014   22:15 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:20 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alun alun Kidul tak pernah sepi dari kunjungan para wisatawan domestik dan mancanegara. Di sini, selain bisa memecahkan kepenatan hati dan pikiran, Santap Mania bisa mencoba ritual yang sudah sejak lama ada di Kota Jogja. Namanya: Masangin. Masangin bukan berasal dari dua kata “mas” dan “angin”. Ini sekadar permainan yang mudah Santap Mania lakukan dan sangat menyenangkan buat seluruh keluarga. Namun tahukah Santap Mania jika ritual ini punya mitos? MELEWATINYA, KEINGINAN TERWUJUD! Senja segera menguasai Jogja dalam warna emasnya yang mengajak warga di kota tercinta ini untuk rehat dari rutinitas. Angin berembus pelan, sepoi menerpa wajah wajah penuh keceriaan di salah satu tempat yang ramai namun magis. Di Alun alun Kidul inilah muda mudi, tua muda, berkumpul merayakan kegembiraan bersama. Aturan Masangin sederhana: Santap Mania musti menutup kedua mata dengan slayer atau kain batik dan berjalan untuk menembus area di antara dua pohon beringin yang berada di tengah Alun alun Kidul. Barang siapa yang mampu melewatinya, segala keinginan akan terwujud! Wah, Santap Mania yang pengin segera dapat jodoh bisa nggak ya terkabul doanya …. Syaratnya satu: punya hati yang tulus. Konon, seseorang yang memiliki hati bersih akan mampu menembus antara dua beringin tanpa berbelok, bergeser kanan atau kiri, dan fokus meraih target. Percaya tidak dengan permainan Masangin ini? MASANGIN TEMPO DULU Masangin dari waktu ke waktu bertransformasi jadi seperti sekarang ini. Awal muasalnya, Alun alun Kidul merupakan sebuah tempat para abdi dalem, prajurit beserta anak buahnya melaksanakan berbagai acara seperti Perayaan Penyambutan Lailatul Qadar pada bulan puasa bagi kaum Muslim. Pula di sini ritual topo bisu dan berkeliling benteng dilakukan pada 1 Sura atau ulang tahun berdirinya Keraton Jogja. Warga Jogja pun tumplek bergabung merayakan tradisi keraton yang sarat makna ini. Nah, masangin merupakan salah satu bagian dari acara tersebut yang dipercaya sebagai sarana “ngalap berkah” atau simbol permohonan pada Tuhan Yang Maha Kuasa agar melingkupi Jogja dengan keamanan dan kenyamanan. Masangin dianggap masyarakat Jogja sebagai tolak bala agar kekuatan musuh yang dapat menggerogoti kekuasaan Keraton Jogja bisa lumpuh.

Segarnya Alun-alun Selatan di pagi hari

Percaya atau tidak itulah realita yang sudah ada dan melekat pada Alun alun Kidul. Santap Mania bisa menentukan pendapat masing masing sepanjang tidak melukai perasaan yang lainnya. Bagaimana Santap Mania perjalanan meneropong sejarah masangin dan Alun alun Kidul? Jangan lupa selepas bermain masangin, cicipilah resep kuliner Jogja! Salah satu yang terdekat adalah warung brongkos Handayani, tepat sebelah selatan alun-alun ini. Salam wisata kuliner Jogja! Peta lokasi ada di SantapJogja.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun