SEMARANG -- Mahasiswa Tim II KKN yang ditugaskan di Kelurahan Sembungharjo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, mencanangkan program pagi membaca yang ditujukan pada remaja di SMP Hasanuddin 10 Semarang pada Sabtu (6/8/2022).
Program ini dilaksanakan atas dasar masalah minat baca yang jadi perhatian di SMP Hasanuddin 10 Semarang. Merebaknya pandemi Covid-19 menjadikan pembelajaran dilakukan secara daring, sehingga anak memiliki kecenderungan untuk lebih dekat dengan gawainya. Â Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang rajin membaca.
Dengan rendah nya indeks minat baca di Indonesia dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih membuat tsunami informasi tak terbendung dan sulit tersaring.Â
Berdasarkan hasil survei Katadata Insight Center (KIC) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), masih terdapat masyarakat yang menyebarkan informasi bohong atau hoaks. Sebanyak 11,9% responden mengakui telah menyebarkan berita hoaks pada 2021. Persentase tersebut naik dari 11,2% dari tahun sebelumnya.
Rendahnya indeks minat baca pada masyarakat dapat berdampak pada kurang tersaringnya informasi-informasi bohong atau hoaks yang beredar, dan dapat berdampak pula pada kenaikan peredaran berita hoaks. Hal tersebut yang kemudian menjadi fokus utama dalam penerapan program kerja monodisiplin berupa penguatan minat baca dan literasi.Â
Terlebih, Sindy, Guru yang bergelut di Kesiswaan SMP Hasanuddin 10 Semarang mengatakan sangat perlu bagi siswanya untuk mendapat bimbingan dan penguatan mengenai minat baca dan literasi pada siswa. Lebih lanjut, Sindy berharap program kerja ini dapat menumbuhkan serta menguatkan minat baca pada siswa SMP Hasanuddin 10 Semarang.
