KKN UNS Era COVID-19 Desa Karangpucung, Purwokerto Selatan, Banyumas

Keberlangsungan KKN Era Covid-19 di Desa Karangpucung RT 05/ RW 06, Purwokerto Selatan dimulai dari 14 Mei 2020 hingga 30 Juni 2020, tim KKN bimbingan Bapak Sorja Koesuma, S.Si., M.Si.  Kegiatan dilaksanakan secara individu oleh salah satu Mahasiswa Teknik Arsitektur Universitas Sebelas Maret yaitu Sanni Fadilla.

Kelurahan Karangpucung merupakan salah satu wilayah di Kecamatan Purwokerto Selatan. Tingkat aktivitas penduduk di wilayah ini cukup tinggi. Warga perlu melakukan antisipasi sedini mungkin dengan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Hal ini dapat dikenalkan diawali dengan edukasi pemahaman covid-19, kemudian melalui contoh penerapan sederhana yang mudah dipahami, seperti kebiasaan mencuci tangan dan memakai masker.

Melihat kondisi kebiasaan sebagian masyarakat tersebut, perlu dilakukan Langkah-langkah antisipasi dan sosialisasi agar masyarakat paham terhadap arti penting Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), setidaknya dengan selalu menggunakan masker kain dan membawa hand sanitizer di saat perlu keluar rumah.

KKN Era Covid-19 memerankan dengan baik sebagai media edukasi warga terdekat melalui mahasiswanya. Kegiatan yang menugaskan mahasiswa (didampingi dosen pembimbing) di lokasi masing-masing diharapkan dapat berkontribusi sesuai bidang keilmuannya untuk membantu masyarakat tanggap dan tangguh dalam menghadapi COVID-19.  

Tujuan dari beberapa program yang dikerjakan adalah memberi pemahaman kepada masyarakat tentang Covid-19, memberikan edukasi mengenai cara melakukan keseharian dalam situasi pandemik (stay at home), membiasakan kegiatan yang sangat penting di saat pandemik wabah Covid-19 ini yaitu menggunakan masker kain dan mencuci tangan (dengan menggunakan hand sanitizer) saat perlu keluar rumah, memastikan ketersediaan barang antisipasi situasi pandemik seperti masker dan handsanitizer kepada masyarakat sekitar. 

Program kerja memasang Poster Covid-19, program kerja ini menjadi pengawal karena belum seluruh edukasi dasar mengenai Covid-19 menembus sudut sudut masyarakat. Edukasi sangat diperlukan sehingga tidak menimbulkan kecemasan dan ketakutan dari masyarakat. Edukasi kepada masyarakat juga harus memasukkan konten tentang bagaimana mereka bisa melakukan pencegahan mandiri.  Respon warga cukup memuaskan dinilai dari bagaimana mereka merespon informasi ini. 

Kedua, adalah membagikan poster digital dan fisik mengenai edukasi tentang "Hidup Sehat dan Berkeseharian Produktif". Program kerja ini membutuhkan beberapa hari untuk proses pengerjaan, mulai dari studi literasi demi informasi yang dipertanggung jawabkan hingga membagi metode penyampaian kepada warga karena tidak semua warga menggunakan media yang sama untuk menerima konten ini. 

Penyebaran tersebut dilakukan melalui personal chat kepada beberapa nomor terdeteksi warga RT 05/RW 06 serta langsung dibagikan ke rumah warga yang belum memiliki gawai yang compatible. Hal ini ditujukan supaya menginspirasi warga untuk tetap produktif di new normal namun tidak melupakan prioritas utama hidup berdampingan dengan virus corona yaitu menjaga kesehatan. 

Ketiga ialah, pembagian masker dan handsanitizer, cetakan poster edukasi "Berkeseharian selama Pandemik", beserta sticker imbauan penggunaan masker dan handsanitizer dengan bijak. Program kerja ini dilakukan dengan mengunjungi ke rumah-rumah warga satu RT. Selain membagikan masker dan handsanitizer secara gratis, dibagikan pula konten edukasi berkeseharian produktif berbentuk selebaran supaya lebih mudah dibaca. 

Program penutup adalah membuat dan membagikan video inspiratif untuk produktivitas selama stay at home yaitu, berkebun. Konten tutorial berkebun menjadi salah satu pilihan produktivitas yang tak perlu menguras banyak biaya dan tenaga, justru akan sangat bermanfaat baik untuk suasana rumah atau justru menjadi bahan pangan yang bisa dipanen sendiri.

Kegiatan KKN Era Covid-19 di Desa Karangpucung, RT.RW/05.06, Purwokerto Selatan, Banyumas telah berjalan cukup lancar. Hampir semua target pada perencanaan awal berhasil diterapkan, dan konten edukasi juga tersampaikan. Meski dalam beberapa kondisi menyulitkan proses pelaksanaan beberapa program dikarenakan tidak semua warga memakai gawai yang memadai untuk kepentingan informasi. 

Dengan tidak menghentikan penyampaian informasi kepada seluruh warga, maka upaya yang dilakukan memang lebih besar dimulai dengan mendata ulang warga dalam satu RT 05. Permasalahan terselesaikan ketika beberapa konten disebarkan dengan cara dan metode yang berbeda untuk menyesuaikan keterbatasan warga menikmati sebaran informasi.

Respon warga cukup antusias, dengan kesadaran masing-masing bahkan informasi mereka sebarkan kembali di luar lingkungan RT 05. Hal tersebut berarti warga merasa informasi cukup penting untuk disebar luaskan supaya lingkungan kita sama sama memahami dan ter edukasi.