Mohon tunggu...
Sankdamar
Sankdamar Mohon Tunggu... Penulis - Menulis agar kewarasan tetap terjaga

Berdamailah dengan hati dan fikr-mu Maka semesta tak kan mengecewakanmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selamat Malam Cinta

6 Februari 2020   22:26 Diperbarui: 6 Februari 2020   23:03 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bibir malam pecah
Mencium kelam dalam gundah
Mencumbu pekat dengan resah
Hitam dalam benak berarak gelisah
Yang tak kunjung sudah
Aaaah.... Basah.

Jelang Dengkur

Malam kian larut namun netra nampak sangat enggan untuk terkatup

Bukan tak ingin tidur tapi otak sedang lembur
Dia bekerja tak kenal libur
Mengingatmu sebagai satu-satunya cara agar rasa ini tetap terukur

Karena rindu tak kenal uzur.

Jelang Lelap

Mungkin aku harus menjadi malam
Yang berjingkat bersama senyap
Tanpa malu mengendap melewati sela-sela atap
Menjamah wajahmu dalam gelap
Dan mendekapmu bersama rindu yang mendendam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun