Mohon tunggu...
Sania Lea Kristina
Sania Lea Kristina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Seorang mahasiswi semester 2 Fakultas Ilmu Budaya, jurusan bahasa dan sastra Inggris di Universitas Airlangga.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Kearifan Lokal di Film KKN di Desa Penari

8 Juni 2022   08:07 Diperbarui: 8 Juni 2022   08:43 1582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia merupakan negara yang kental akan keanekaragaman budaya, adat istiadat, dan tradisi. Keragaman budaya dan tradisi merupakan aset dan kekayaan negara yang seharusnya dijaga dan dilestarikan dengan baik agar tidak sampai hilang ataupun dirampas oleh negara asing. Namun adanya globalisasi dan semakin majunya teknologi yang memudahkan masuknya budaya asing masuk membuat minat generasi muda sedikit banyak mulai acuh pada kebudayaan lokalnya sendiri.

Lunturnya perhatian dan minat generasi muda pada budaya lokal negara merupakan salah satu masalah dan tantangan yang harus segera ditemukan solusinya. 

Apabila dibiarkan terus menerus, maka eksistensi kearifan lokal akan luntur dan hilang karena dilupakan oleh generasi penerusnya. Pentingnya kearifan lokal bagi sebuah negara adalah karena dapat menjadi tumpuan bangsa dalam memajukan peradaban.

Saat ini adalah era dimana teknologi informasi berkembang dengan cepat dan begitu banyak digunakan oleh semua kalangan terutama kaum millenial. Menarik perhatian generasi ini terhadap kearifan lokal dengan cara yang kekinian seperti melalui film adalah salah satu cara yang bisa dicoba. 

Tidak seperti membaca buku sejarah yang hanya berisi tulisan, menonton film akan terasa lebih menyengkan karena adanya gambar yang bergerak dan suara yang terdengar. Sehingga apa yang nampak akan lebih mudah dipahami dan teringat dalam memori otak dalam jangka waktu yang lama. 

Film adalah media komunikasi audio visual yang fungsinya untuk menyampaikan suatu pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul di suatu tempat tertentu. (Effendy, 1986). Film sebagai media komunikasi berperan untuk dapat menyampaikan pesan dalam bentuk informasi, edukasi, dan hiburan serta memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap pembentukan pola pikir masyarakat.

Film sebagai salah satu contoh produk semakin majunya teknologi digital dinilai ampuh untuk menarik minat generasi muda untuk lebih memberi perhatian pada kebudayaan lokal yang ada di negaranya. Film akan bisa menjadi media penghubung untuk terus mewariskan kebudayaan daerah dan kearifan lokal pada generasi muda yang sebagian besar kehidupannya diselimuti oleh digitalisasi.

Salah satu film yang baru saja tayang di bioskop dan terdapat unsur kearifan lokal di dalamnya adalah film KKN di Desa Penari. Film ini secara tidak langsung bisa mengenalkan kearifan lokal yang ada di salah satu daerah di Indonesia, yaitu Jawa Timur tepatnya di daerah Banyuwangi.

Pada kamis, 5 Juni 2022, MD Entertainent dalam akun media sosialnya menuliskan bahwa KKN di Desa Penari menjadi film horor terlaris sepanjang masa dengan 9 juta penonton telah bertemu Badarawuhi. 

Banyaknya jumlah penonton film KKN di Desa Penari seolah menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat Indonesia terutama generasi millennial pada cerita horor lokal yang ada di daerah Indonesia. Bahkan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak juga turut menyaksikan film horor ini. "Film ini mengingatkan bahwa Indonesia memiliki beragam budaya, baik bahasa maupun budaya." Ujar Wakil Gubernur Jawa Timur seusai menyaksikan film horor ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun