Mohon tunggu...
Sania Septiana Wuri
Sania Septiana Wuri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Gizi

Unnes

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Angka Stunting Masih Tinggi, Mahasiswa PKL Gizi Masyarakat Unnes Adakan Sosialisasi

17 September 2021   17:15 Diperbarui: 17 September 2021   22:49 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ungaran(17/09/2020) – Stunting masih menjadi permasalahan gizi balita yang belum terselesaikan hingga saat ini. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 prevalensi stunting di Indonesia sebesar 30,8%. Stunting yaitu keadaan gagal tumbuh balita yang menyebabkan tinggi badan (TB) atau panjang badan (PB) tidak sesuai dengan usianya. Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis karena asupan gizi kurang dalam jangka waktu yang cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. 

Pelaksanaan PKL Gizi masyarakat yaitu di Dusu Sambiroto, Desa Wonorejo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang. Stunting menjadi permasalahan gizi balita yang paling banyak terjadi di Dusun Sambiroto dibanding permasalah gizi balita lainnya. Sania Septiana Wuri (22) mahasiswi Gizi Unnes yang sedang melaksanakan kegiatan PKL Gizi Masyarakat tergerak untuk melakukan intervensi permasalahan tersebut. Menurut analisis yang telah dilakukannya, penyebab stunting yang terjadi di Dusun Sambiroto adalah tingkat pengetahuan orangtua dan pola makan anak yang kurang baik. Dari penyebab tersebut, intervensi yang dilakukan yaitu mengadakan sosialisasi dengan materi tips menghadapi anak susah makan dan cara agar anak menghindari jajanan tidak sehat dengan media poster dan video.

Pelaksanaan sosialisasi dengan media video 
Pelaksanaan sosialisasi dengan media video 
Sosialisasi diadakan pada 28/08/2021, meskipun sedang pandemi pelaksanaan program sosialisasi dilakukan secara tatap muka dengan mengunjungi rumah balita stunting dengan menerapkan protokol kesehatan. Kegiatan ini tentunya sudah mendapat izin dari ketua RT, ketua RW, hingga Lurah Desa Wonorejo. 

Sosialisasi tersebut bertujuan agar pengetahuan dan kesadaran orangtua meningkat. Dengan pengetahuan orangtua yang meningkat diharapkan dapat mengarahkan anaknya agar mau mengonsumsi makanan bervariasi dan tidak jajan sembarangan. Selain itu, orangtua juga mendapatkan E-book kumpulan resep kudapan sehat untuk balita. Pemberian E-book bertujuan untuk memotivasi orangtua agar mau membuatkan sendiri kudapan anaknya. Selain lebih sehat dan higienis, kudapan yang menarik dapat mengurangi frekuensi jajan anak yang mana jajanan luar berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan anak.

Setelah pelaksanaan intervensi, Mahasiswi PKL ini melakukan monitoring dan evaluasi. Hasilnya terdapat peningkatan pengetahuan orangtua setelah mendapatkan intervensi. Dari kegiatan ini diharapkan ibu dapat mengatur pola makan anak dan mensiasati agar anak tidak sering jajan di luar rumah. Dengan begitu akan lebih mudah bagi orangtua untuk memenuhi kebutuhan asupan gizi anaknya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun