Mohon tunggu...
Sani fitriyani
Sani fitriyani Mohon Tunggu... Penulis - Peselancar dunia maya

Aku ingin begitu, aku ingin begini

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ketika Simbol sudah Digunakan Ormas Terlarang, Pro-Kontra Bendera HTI

19 November 2018   06:37 Diperbarui: 19 November 2018   06:47 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

umatnya, contohnya dalam Surat Al Baqarah [Sapi Betina]. Nabi Musa memerintahkan agar umatnya menyembelih sapi betina. Tapi bagi mereka [NII], sapi betina ini adalah Pancasila," kata Ken mencontohkan penjelasan mengapa simbol-simbol negera dimusuhi oleh kelompok ini.

Contoh lain adalah tafsir mereka terhadap kalimat syahadat bahwa "tidak ada Tuhan selain Allah". "Mereka memahaminya tidak ada hukum selain hukum Allah. Konsep mereka ini nasionalisme punya musuh, apapun langkah pemerintah pasti salah. Karena itu mereka ingin mengganti pemerintah."

Nah ini yang keliru dan menyimpang. Dulu waktu zaman khalifah umar bin adul aziz sistem pemerintahan islam kala itu jaya  dan bagdad dijuluki negeri seribu satu malam. Jika dilihat dari sistemnya mereka juga hidup toleransi bukan hanya islam yang ada disana. Namun mereka sama seperti indonesia selalu bermusyawarah dan mencintai ilmu pengetahuan.

Kembali lagi ke konteks lambang HTI. Mereka mengancam keutuhan NKRI dan sudah dinyatakan pemerintah adalah ormas terlarang. Pikirkan secara logika dan rasional karena inilah kelemahan umat islam sekarang. Selalu berfikir emosional tanpa memafarkan rasionalisme. Yuk cerdas menilai lambang.. ^^

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun