Mohon tunggu...
Sang Santri
Sang Santri Mohon Tunggu... Guru - Santri suka menulis

Menulis sebagai hobi, bermanfaat sebagai harapan, sekses semoga terwujud

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Malam Pertama Mengajar Bahasa Arab

10 Desember 2018   14:32 Diperbarui: 10 Desember 2018   14:47 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Beberapa waktu lalu saya di pangil oleh salah satu teman. Aris namanya. Dia menceritakan tentang dibutuhkannya guru untuk mengajar di lkba(salah satu lembaga pengajaran bahasa arab di pondok gading). Dan pada akhirnya dia menawari saya untuk menjadi salah satu tutor disitu. Saya senang karena pengalaman ini saya kira akan menjadi pengalaman berharga di masa depan.  mengingat saya berada di jurusan bahasa arab."oh nggeh cak," ucap saya pada aris.

Sampai sekarang saya sudah 3 kali memasuki kelas. Namun, baru 2 kali sebenarnya pembelajaran berjalan karena pertemuan pertama dijadikan ta'aruf. 2 pertemuan itu menurut saya memiliki nilai hikmah yang berharga. Maka dari itu saya ingin menuliskanya disini. Dan mungkin insyaAllah akan saya tambah terus setelah lebih banyak pengalaman di pengajaran2 selanjutnya.

Dari dua hari itu saya sadari bahwa ilmu pendidikan yang selama ini kita pelajari ternyata sangat di perlukan didalam pendidikan itu sendiri. Hal ini saya sadari dikala memulai memikirkan sebagai seorang pengajar.  Sebagai seorang yang mencari pengalaman yang sebenarnya saya benar-benar serius mengemban tugas ini. Dan sekilas setelah saya telah memulai menguatkan niat sedetik berikutnya saya mulai kebingungan "apa yang akan saya ajarkan.?"

Saya sendiri mendapat kelas mubtadi', kelas paling bawah.  Mengetahui tujuan didirikannya lkba tersebut adalah mengajari bercakap bahasa arab secara lancar dan qiroah dengan baik. Dalam hati saya berkata What's mean?? Saya berpikir, bagaimana bisa kalam yang syarat akan praktek di gabungkan dengan qiroah yang syarat akan teori?. Apalagi jam yang diberikan hanya 1 jam dan dilakukan setelah kegiatan diniyah. (Jelas mereka sangat lelah mengingat diniyyah selesai pukul 09.00).

Disinilah titik  dimana saya harus memutar otak bagaimana caranya memberikan pengajaran yag terbaik untuk mereka dengan batas waktu dan kendala-kendala lain tersebut. Apalagi mereka masih mubtadi' yang artinya masih noob dalam mengenal bahasa arab. Bukan cuma itu, saya kurang sreg dengan buku ajar yang diberikan kepada saya.

Hal pertama yang saya lakukan adalah mencari referensi bagaimana kegiatan efisien untuk mubtadi'. Saya sempat membuka jurnal tentang strategi pendidikan dari iain tulungagung. Dan dari situ saya memilih toriqoh mubasyaroh dengan rincian rencana sebagai berikut. 

1. Memberi mereka 5 mufrodat yang setiap mufodatnya akan saya masukkan kedalam jumlah yang meliputi pertanyaan dan juga  jawaban.

2. Saya pertama mencoba membiat mereka hafal dulu lima mufrodat.  Kemudian baru ke tanya jawab. Yang terus kita ulang.

3. Kegiatan dilakukan setengah jam.

Dan kemudian saya gunakan setengah yang lain untuk qowaid. Dan bab yang saya pilih pada waktu itu adalah tasrif istilahi dan lugowi. Dengan alasan mereka harus memahami kata dulu baru mempelajari nahwu. Selain itu supaya mereka bisa memahami perubahan kata pada jumlah tanya jawab yang akan dipraktekkan.

Hari H datang. Kegiatan saya mulai. Dan seperti yang direncanakan saya menggunakan bahasa arab. Kelas yang asalnya riuh jadi diam. Kesimpulan saya murid akan diam dan hormat mana kala guru memperlihatkan keahliannya yang mana itu tidak dimiliki murid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun