Mohon tunggu...
Fajri Karel
Fajri Karel Mohon Tunggu... Advokat -

Advokat berintegritas

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Narsis Kompasiana Ala Iskandar Zulkarnaen

23 Juli 2011   06:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:27 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13114033381319367615

Hari Sabtu tanggal 23 Juli 2011 pukul 4 Dini hari saya sudah bersiap-siap, berkemas-kemas untuk berangkat dari Bantaeng menuju Makassar, 3 Jam perjalanan dari Daerah tak mematahkan semangatku untuk datang di kompasiana blogshop yang di adakan di Wisma Kalla Makassar.

Kompashiana Blogshop adalah kegiatan yangdiadakan oleh Kompas bekerja sama dengan telkomsel, untuk menjadi peserta saya harus melalui perjuangan yang keras, saya kaget ketika sudah mendaftar peserta tapi nama saya belum terdaftar sebagai peserta, data peserta mencapai 118 yang terkonfirmasidari 200 lebih yang mendaftar, panic tiba-tiba menyerang takut nantinya tidak terdaftar. Saya terus mencari informasi agar bisa terdaftar sebagai peserta. Saya harus berjuang selama kurang lebih 12 jam hingga nama saya tercantum sebagai peserta pada urutan 121, seketika itu pun saya sujud syukur karena saya bisa ikut menjadi peserta Kompasiana blogshop.

Berangkat ke Makassar saya tidak sendiri, saya ditemani oleh 2 orang kompasioner yang cukup handal dalam hal tulis menulis di Kompasiana., pastinya sepanjang perjalanan yang kurang lebih 3 jam ke Makassar kami diskusi-diskusi mulai yang hal-hal yang ringan sampai hal-hal yang berat, itulah untungnya bergaul dengan kompasioner.

Tiba di Terminal Mallengkeri Makassar kami harus mengendarai taksi agar sampai di Wisma Kalla, setelah registrasi di Panitia dengan langkah berat mau tidak mau saya harus masuk kedalam ruangan yang bernama Saoraja karena bayangan saya di dalamnya dipenuhi oleh penulis-penulis handal.

Citizen Journalism, adalah suguhan awal dalam acara tersebut yang di suguhkan oleh Iskandar Zulkarnaen. Dengan Narsisnya terus membawa pikiran saya untuk menjadi Kaum Narsis agar bisa menggapai Personal Branding. Setelah mejadi kompasioner pada bulan februari 2011 alhamdulillah postingtulisan saya sudah mencapai satu, Pak Iskandar menganjurkan agar konsistensi posting tulisan di kompasiana.

Saya sadar, ternyata yang menghambat konsistensi dalam posting tulisan adalah saya tidak melalui step by step, saya ingin langsung berada pada Tahap Personal Brand padahal jika ingin mencapai tahap itu kita harus berada pada tahap awal dulu yaitu Narsis.

[caption id="attachment_124518" align="alignleft" width="299" caption="Sumber: http://t4kubelajar.blogspot.com/"][/caption]

Ternyata Narsis juga penting untuk menuju sukses asal jangan sampai menjadi bunga Narsis, Narisi ala kompasiana adalah sifat ingin menampilkan intelektual atau beban pikiran dalam bentuk tulisan yang kemudian di posting agar dapat dibaca oleh member lain dan dikomentari, Narsis kompasiana bukanlah narsisnya Sigmund Freud yang merupakan perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan. Istilah ini pertama kali digunakan dalam psikologi oleh Sigmund Freud dengan mengambil dari tokoh dalam mitos Yunani, Narcissus, yang dikutuk sehingga ia mencintai bayangannya sendiri di kolam. Tanpa sengaja ia menjulurkan tangannya, sehingga ia tenggelam dan tumbuh bunga yang sampai sekarang disebut bunga narsis.

Semoga sepulang dari Blogshop ini saya bisa Narsis ala Kompasiana agar bisa terus posting tulisan di Kompasiana.

(mks, 23 juli 2011 pkl. 14.29)

Sumber: http://t4kubelajar.blogspot.com/2010/11/narsis-menurut-ilmu-psikologi.html

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun