Mohon tunggu...
Fajri Karel
Fajri Karel Mohon Tunggu... Advokat -

Advokat berintegritas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ubin yang Tak (Mau) Retak

25 September 2018   13:06 Diperbarui: 25 September 2018   13:24 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tantangannya adalah menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini. Rini berdiri mulai bernyanyi" Ibu Kita Kartini, Putri sejati, Putri.. Putri.. Putri". Nampaknya Rini grogi dan mulai lupa lirik sampai pada akhirnya Rini tidak dapat menyelesaikan tantangan yang diberikan. Rini mendapat poin minus 5.

Saat giliranku datang, jantungku berdebar kencang dan tanganku berkeringat. Kali ini saya tidak percaya diri. Saya takut tidak dapat menyelesaikan pertanyaan-pertanyaannya. Dan, "waduh, dapat angka 1", kecewaku dalam hati. Pion warna Hijau yang kugunakan hanya bergerak 1 langkah saja. 

Sesuai dengan petaknya, saya mencabut kartu Pertanyaan, kak Fadil kemudian membacakan pertanyaannya "Kepanjangan dari KPK adalah?". keringat dingin mulai muncul diubun-ubun kepalaku. Perasaan takut semakin kuat menghantui. Saya takut jawabanku salah. Mendapat tertawaan dan cemohan dari teman-teman.

Waktu semakin lama semakin bertambah. Bibir ini serasa tak mampu kugerakkan. Jawabannya sudah mengawang-awang dikepalaku. Namun, rasa takut itu menutup mulutku, sehingga tak mampu kuucapkan.

Sepertinya Kak Fadil membaca psikologiku saat ini. Kemudian, kak Fadil menyemangatiku dan memberikan motivasi "kamu harus Berani, jangan pernah takut salah, sebab tak ada orang yang bodoh melainkan orang yang malas belajar, nah untuk belajar tidak akan pernah ada kata terlambat".

Kutarik perlahan nafasku. Motivasi yang diberikan kak Fadil seakan menjadi kail yang mengangkat sedikit keberanian dan keyakinanku yang telah tercebur didalam lembah ketakutan. "KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI" begitu lantang dan nyaring kusebutkan. "yes, aku bisa" dalam hatiku ikut berteriak. Karena jawabanku benar maka saya mendapat nilai 20 poin.

Selanjutnya giliran Kak Suci. Kemudian Kak Nayla dan berakhir pada Kak Wiwi. Begitulah roda perputaran pada permainan yang mengasyikkan ini. Semua pertanyaan dan tantangan dapat kuselesaikan dengan satu tekad 'BERANI' sampai pada akhir permainan. Saya mendapat nilai tertinggi, 50 Poin.

Kak Fadil kemudian memberiku hadiah 1 bungkus kue Snack Nastar. Kue kesukaanku. Tak hanya itu, pin bulat berwarna hijau bertuliskan 'AKU ANAK JUJUR' juga disematkan didada kananku sebagai tanda Pemenang. Serasa tidak pecaya bahwa saya dapat mengalahkan teman dan kakak kelasku.

Suci, Kayla, Wiwik, Ulfa, KIA, Rini, Kak Fadil
Suci, Kayla, Wiwik, Ulfa, KIA, Rini, Kak Fadil
Satu pelajaran sangat berharga yang saya dapat hari ini. Hanya dengan bermain pun kita masih bisa belajar. Saya berjanji untuk selalu mengedepankan keberanian dan akan lebih giat lagi belajar untuk mempersiapkan masa depanku dalam meraih cita-cita. Kelak, jika kesuksesan itu telah kuraih, saya berjanji akan kembali ke sekolah ini untuk merobohkan siTua ini.

Bangunan yang tidak kondusif untuk anak-anak menimba ilmu. Lalu, akan kupinta Tettaku untuk membangunkan bangunan baru dan megah sebagaimana bangunan-bangunan mewah menjulang tinggi keangkasa Makassar yang sering dibangunnya. Bangunantinggi yang tak pernah ia nikmati. Semoga SiTua ini tetap hadir untuk membangun generasi-generasi yang akan datang.

Kia ingin seperti Ubin di Sekolahtua ini, walau kecil dan berada dibawah selalu menunjukkan sedikit keelokannya menjadi sebuah keberanian, orang2 tak akan melihat rapuhnya bangunan tua tapi kecantikan ubin yang tak retak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun