Mohon tunggu...
Muhammad Yunus
Muhammad Yunus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kemandirian Pilar Dalam Kebersamaan Saling Berpadu

Penggiat Ekonomi Syariah terapan, dan Pertanian Organik Terpadu berbasis Bioteknologi. Sehat Manusia, Sehat Pangan, Sehat Binatang, Sehat Tanah, Air dan Udara.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Siklus Finansial Pedagang Kaget Samping UI

19 Desember 2015   13:21 Diperbarui: 25 November 2018   21:05 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berkesempatan untuk kembali hadir di pasar kaget samping Universitas Indonesia adalah sebuah nostalgia. Termasuk proses penguatan pedagang berkaki lima. Apa sebab? disana saya secara pribadi pernah berjualan setiap hari minggu. Sekaligus membantu paman Ali Zamril Sikumbang berdagang pakaian anak-anak.

Bila memiliki waktu berolahraga pagi di kawasan kampu UI, silahkan datang untuk berbelanja sebelum waktu zuhur masuk. Pasar dimulai jam 06.00 WIB sampai jam 13.00 WIB. Berbagai jenis dagangan dibawa oleh pedagang dengan mobil, motor untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat sekitar.

Pola perdagangan pasar kaget seperti ini mampu membantu masyarakat untuk tidak jauh membeli. Termasuk membantu pedagang yang tak tersentuh pembinaan secara tersistem dan terstruktur lewat program UMKM dari kementerian Koperasi dan UMKM, untuk menjadi pelaku utama dalam sistem produksi dan distribusi. Semangat menjemput rezki halal dan baik adalah modal utama para pedagang yang banyak berasal dari Minangkabau.

Mengikuti perkembangan usaha sebagian pedagang demi sebagian lainnya. Maka ada beberapa data dan fakta lapangan yang menyenangkan hati. Pertama, terlepasnya pedagang dari rentenir. Hasil ini dari sistem arisan mingguan antar pedagang. Kemudian dari modal arisan yang ditarik sekali seminggu kemudian dibelikan produk jualan.

Dimana rata-rata pedagang adalah distributor eceren dan hanya sebagian menjadi produsen produk dan itu pada wilayah kuliner. Bila kita jeli melihat di pasar kaget samping kampus UI terdapat beberapa mahasiswa UI yang mencoba memulai berbisnis atau berdagang. Biasanya berombongan ada 3 orang atau lebih.

Siklus finansial yang didapat oleh pedagang berasal dari transaksi penjualan dari konsumen. Keuntungan dari penjualan dikurangi dengan harga pokok pembelian dan biaya lainnya. Keuntungan ini menjadi bagian untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, pendidikan anak dan juga kontrakan.

Beberapa pedagang kemudian mulai menyisihkan keuntungan untuk membeli mobil carry pickup dan carry minibus untuk mengangkut barang dagangan. Sebelumnya masih bergabung dalam satu grub pengankutan dengan sistem sewa bersama. Termasuk dengan biaya pikul.

Pedagang dengan lapak menawarkan aneka kebutuhan pembeli. Sumber Dokpri.
Pedagang dengan lapak menawarkan aneka kebutuhan pembeli. Sumber Dokpri.
Sedangkan untuk pihak rt/rw mendapatkan pendapatan penyewaan lapak. Hal ini sangat membantu untuk menggaji trantip dan kebutuhan Rw lainnya.

Cerita 6 tahun yang lalu pasar kaget pagi ini berada dalam komplek UI bagian belakang. Namun ada kejadian meletusnya tabung penjual balon gas. Maka dipindahkan di jalan rw disamping pagar kampus Universitas Indonesia.

Kisah perjuangan bertahan hidup dan terus tumbuh adalah kisah penuh inspirasi untuk kita yang mau memerdekakan diri atau berdaulat di negeri sendiri. Pendidikan langsung yang tidak terdapat di kurikulum pendidikan ekonomi manajemen, akuntansi dan lainnya.

Pilihan lebih lanjut untuk pengembangan para pedagang adalah membentuk sebuah persatuan yang memiliki akta notaris. Kemudian mendirikan sistem finansial syirkah (kerjasama) dan mudharabah (bagi hasil). Termasuk pelatihan terstruktur tentang pencatatan sederhana tentang penjualan harian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun