Mohon tunggu...
Muhammad Yunus
Muhammad Yunus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kemandirian Pilar Dalam Kebersamaan Saling Berpadu

Penggiat Ekonomi Syariah terapan, dan Pertanian Organik Terpadu berbasis Bioteknologi. Sehat Manusia, Sehat Pangan, Sehat Binatang, Sehat Tanah, Air dan Udara.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

'Penjajah dan Penjelajah' Lintas Zaman dan Generasi

26 Desember 2014   07:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:26 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memasuki masa ulang tahun adalah momentum yang mampu menjadi pengingat bahwa umur semakin tua dan usia semakin habis. Setiap orang, organisasi, bangsa, negara memiliki momentum ulang tahun. Bagi Individu momentum ulang tahun adalah ketika dilahirkan dari rahim ibunda tercinta. Sedangkan bagi organisasi ketika waktu deklarasi dan juga waktu awal dibentuk.

Berbagai kegiatan diselenggarakan mulai dari perayaan atas pencapain demi pencapaian maupun evaluasi mendasar tentang kelegahan dalam setahun yang lalu. Aktivitas evaluasi dan perayaan adalah wujud syukur bagi individu maupun organisasi, bangsa dan negara.

Begitu juga menjadi penulis ada momentum kelahiran pertama sebuah tulisan. Ia menjadi penentu apakah bayi keabadian yang dilahirkan dari proses intelektual dan olah mental tetap berumur panjang atau berumur pendek. Karena tulisan adalah anak keabadian ia akan tetap hidup dengan meninggalnya penulis. Terkhusus menulis dikompasiana setiap orang terlahir dengan tulisan pertama yang tayang. Begitu juga dengan momentum bagi saya pribadi. Akhir bulan desember adalah moment untuk berbagi berbagai hal dalam bidang tulisan.

Ada masanya untuk produktif dalam merangkai makna dan informasi bermanfaat dan mendaratkan tulisan. Dan tidak sedikit masa yang panjang untuk tidak menari dialtar keyboard laptop, guna mendokumentasikan pemikiran, olah rasa dan juga melemparkan berbagai kekesalan dan kemarahan tentang sesuatu yang tidak semestinya.

Menulis aktivitas yang mampu menyehatkan penulisnya, dan itu terbukti. Menulis itu menjadikan penulis dan orang yang membaca dikemudian hari lebih bijaksana, itu terbukti. Menulis itu menjadi penulis kaya akan hikmah, ilmu dan  hidupbahagia, itu terbukti.

Menjadi penulis baik sebagai sebuah profesi, kesukaan atau sebuah pelampiasan adalah pilihan dari berbagai pilihan rasional dan irrasional. Bagi kalangan profesi menulis mendatangkan berbagai keuntungan untuk kehidupan didunia. Mulai dari pendapatan uang, popularitas dan juga gengsi. Bagi kalangan yang menjadikan menulis sebagai kesukaan mendatangkan berbagai kebermanfaatan. Sedangkan bagi yang suka melakukan pelampiasan menulis menyehatkan sesak sakit hati dan kepala.

Menjadikan aktivitas menulis sebagai sebuah ibadah adalah keniscayaan bagi seorang muslim dan muslimah. Apa sebab karena ini adalah perintah Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw sebagai wahyu pertama yang diterima di Gua Hira. Rasulullah saw yang ummi (tidak bisa baca tulis) diminta untuk membaca dan menelaah dengan nama Rabb Semesta Alam.

Maka lahirlah generasi ulama, cendikiawan, ilmuan beratus orang dan ribuan dikemudian hari. Kemahadahsyatan kata IQRA dan juga sumpah Allah demi Qalam (pena). Dimana Allah mengajarkan ilmu pengetahuan lewat Qalam. Pada konteks zaman sekarang Qalam itu terdapat keypad handphone cerdas, keyboard Personal Komputer maupun Laptop dan juga jaringan digital. Ia mendorong percepatan dalam memahami bagaimana bumi dan langit diciptakan untuk manusia. Menjalankan mandataris sebagai wakil Allah di muka bumi.

Semua itu terasa cukup bahkan berlebih tentang apa yang mesti menjadi ekplorasi bagi seorang penulis. Karena menulis adalah pekerjaan tangan yang bekerjasama dengan mata, sel neuron otak dan juga degup jantung yang berdetak. Namun, aktivitas menulis bermanfaat dan menebar kebaikan dan menjadi penulis yang mampu membentuk diri arif dan bijaksana terasa tinggi untuk dijangkau dan dicapai oleh setiap orang, termasuk penulis sendiri. Tantangan bukannya ketiadaan sumber bahan, referensi, namun kepada persoalan disiplin diri, arah tujuan dan juga kesibukan yang mendera seiring bertambahnya ruang lingkup tanggujawab.

Saat ini era nontonisasi lewat berbagai model, live streaming, televisi bermata satu lebih dominan dari pada membaca berderat huruf alfabet, arab, sansakerta, jepang, cina dan berbagai bentuk pengungkapan pikiran penulis dengan bahasa yang amat banyak. Media tonton hampir menjadi pencuri waktu bagi setiap orang. Ia mampu menembus cara pikir dalam melihat dunia dari berbagai kejadian demi kejadian. Maka aktivitas menulis menjadi aktivitas yang dicintai yang ingin menempuh jalur tertinggi dari peradaban manusia.

Seorang pembicara hebat, tetap memiliki tulisan demi tulisan yang sebagian dituliskan oleh orang lain. Penulis ini pun ikut bersama hebat beserta penulis ucapannya. Dan alangkah baiknya bila penulis hebat itu sekaligus pembicara hebat. Kombinasi yang bingin setiap orang cemburu. Soekarno, Buya Hamka dan sederet nama lainnya adalah kombinasi dari kemampuan berbicara dan menulis yang selaras.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun