Mohon tunggu...
Muhammad Yunus
Muhammad Yunus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kemandirian Pilar Dalam Kebersamaan Saling Berpadu

Penggiat Ekonomi Syariah terapan, dan Pertanian Organik Terpadu berbasis Bioteknologi. Sehat Manusia, Sehat Pangan, Sehat Binatang, Sehat Tanah, Air dan Udara.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Facebook plus (+) minus (-)

26 Desember 2009   17:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:45 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Senangnya hati ketika tulisan kita di wall ditanggapi oleh teman-teman. Karna kita sukses membawa sesuatu dan orang lain memberikan tanggapan, atau komentar. Facebook adalah aktivitas koneksi social dalam era new wave meminjam istilah Hermawan Kartajaya. Menemukan teman lama yang telah lama tidak berjumpa adalah sebuah surprise.

Mengetahui perkembangan teman, sampai ia ada masalahpun, atau keadaan cuaca. Serasa dunia itu terkoneksi dan kita saling terhubung satu sama lain. Inilah teknologi yang menggabungkan beberapa unsur dari chatting, Blog dan juga peran pengganti sms.

Dengan Facebook banyak orang yang kita kenal. Dengan sedikit keberanian dan sekali “klik” maka akan datang jawaban konfirmasi. Ada suatu perlombaan yang terjadi diantara facebooker. Perlombaan banyak teman. Priyanto Oemar dalam tulisannya Pengakuan, Republika Ahad, 17 Mei 2009 memberikan analisa bahwa tanpa daftar teman yang banya membuat orang merasa terasingkan.
Memberikan sebuah rangkaian untuk mengetahui apakah berinteraksi dengan facebook memberikan kita sebuah plus atau malah minus

Plus (+)


  • Menyambung silaturrahmi bagi sahabat yang telah lama tidak berjumpa. Teman satu sekolahan yang telah lama dan tinggal jauh. Kita akan mengetahui perkembangannya bagaimana. Apa udah menikah atau belum memberitahukan kabar bahwa banyak hal yang telah berubah. Facebook dijadikan ajang bernostalgia dan berbagi cerita lama di masa lalu.

  • MEnambah teman baru dan menjadikan sebuah kesempatan menambah relasi. Dengan bertambahnya relasi akan meningkatkan peluang-peluang. Hal ini dibuktikan oleh Barack Husein Obama, Kampanye lewat Facebook membuat dirinya popular dan memenangkan pemilihan President Amerika.
  • Berbagi akan berita baik dan juga informasi. Bagi yang hoby menulis akan tersalurkan dengan membuat catatan di akun facebook atau membuat tautan di wall (dinding). Salah satu nilai plusnya adalah tidak ada penolakan dari pihak penerbit. Kalau mengirimkan ke Koran maka ia akan di kritik atau tidak dapat tayang di Koran. Pada facebook aka nada komentar, suka dan bagikan. Kalau kurang suka cukup tuliskan. Suka klik dan ingin berbagi ketik share. Mudah dan tidak membutuhkan jawaban yang menyakitkan
  • Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan. Bergabung dengan beberapa halaman orang-orang terkenal seperti motivator, pakar dan juga grub-grub yang tumbuh subur sesuai dengan keinginan dan hasrat. Banyak halaman-halaman postingan yang meningkatkan ilmu pengerahuan.
  • Menggalang dukungan. Facebook di jadikan sebagai gerakan moral, seperti dukung KPK dan juga yang terbaru dukung Luna Maya melawan Infotainment. Aksi ini menularkan simpati yang besar dan meligitimasi sebuah gerakan moral.
  • Anda punya tambahan lain. Apa yang Anda pikirkan manfaat facebook? …….(tuliskan) dan bagikan. Atau anda inging berkomentar, suka.


Minus (-)

Facebook juga tidak terlepas dari hal minus. Bukan dalam hal teknologi yang hanya sebagai sebuah media dan benda mati. Minus berfacebook mengikuti kaidah perilaku minus keseharian kita sebagai manusia yang berlandaskan nilai etika, moral dan akhlak agama


  • Banyak hal-hal terjadi dari pertengkaran yang di picu oleh salah omong atau meninggalkan komentar yang tidak sopan. Hal ini di mulai dengan meninggalkan komentar secara tidak sopan di halaman orang lain dan mengakibatkan orang lain tahu.
  • Menyebarkan fitnah dan pencemaran nama baik. Hal ini perlu diwaspadai ketika membuat sesuatu yang tidak semestinya di sampaikan. Perbuatan ini sering tidak disadari dengan membuat tulisan didinding dan membagikannya. Pada tingkat ini adalah pemahaman bagaimana meninggalkan sebuah berita yang hanya layak di konsumsi secara pribadi dengan mengirimkan pesan.
  • Tempat menumpahkan segala macam unek-unek yang kadang tidak mesti di share. Terdapat suatu kasus pertengkaran sepasang kekasih dan hal ini diketahui oleh oleh jaringan teman masing-masing. Aib kita yang tersebar oleh kelalaian.
  • Munculnya model baru perselingkuhan. Apalagi ketemu dengan orang yang pernah dekat dengan hati namun tidak berlanjut dalam perkawinan. Bunga-bunga cinta lama mekar kembali. Kerusakan hubungan suami istri dan kecemburuan yang dikibatkan berkurangya perhatian. Komunikasi lebih banyak terhadap orang lain ketimbang orang yang dekat dengan kita. Persoalan rumah tangga menjadi perbincangan dengan teman-teman.
  • Modus kejahatan baru. Dengan ketersediaan data dan juga perkembangan seseorang menjadikan target yang mudah bagi perilaku criminal. Bagaimana informasi tentang kita terpampang jelas, dari Alamat tinggal, no HP, hoby buku favorit dan tayangan favorit. Hal ini memudahkan dalam berinteraksi.
  • Lupa waktu dan tanggungjawab. Candu online menghabiskan waktu berjam-jam, berinteraksi dengan teman-teman, chatting. Mengakibatkan kita offline dengan realitas sekeliling. Tegur sapa tidak ada atau berkurang. Kehilangan waktu social yang nyata. Seringkali kita lebih mudah berinteraksi di facebook dari pada berinteraksi secara nyata
  • Munculnya gejala alienisi dengan dunia realitas. Satria Wijaya seperti yang di kutip oleh Priyantono (Republika, 17 Mei 2009) terdapat 3 tipe facebooker pada sisi negarif. Pertama suka membadut-badutkan diri. Senang jika statusnya diketawain orang lewat komentar-komentar balasan. Kedua, facebooker petualang, yang berkeinginan mempunyai banyak teman dan tidak berarti apa-apa. Ketiga, mendapatkan pengakuan. Pada saat ini munculnya karakter inleder atau rendah diri
  • Apa yang Anda fikirkan tentang Minus di facebook? ……………….(bagikan) Komentari, Suka atau tidak suka.


Facebook adalah fenomena social dalam dunia new wave dan kita memanfaatkannya untuk kehidupan lebih baik.

Bagaimana menurut Anda?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun