Mohon tunggu...
Mad Mizan
Mad Mizan Mohon Tunggu... -

kritisiniscriwis!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keringat di Ketiak Ustad Uje

6 Juni 2010   21:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:42 5444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ustad muda itu, namanya Jeffry Al-Buchory, tapi karena meng-gaul-kan diri, lebih asyik disebut Ustad Uje. Aku paling suka ceramah dia. Asyik. Bahasanya sangat gaul. Dan dengan bahasa sederhana sehari-hari malah mengena. Banyak memang Ustad yang seperti pelawak, dan ada pula pelawak yang menjadi Ustad, tapi Ustad Uje lain. Nggak sok melawak, tapi sudah lucu. Eh, sebentar, suaranya juga kalau menyanyi merdu.

Sekarang ini persaingan dalam dunia per-ustad-an semakin tinggi. Apalagi sejak ada Mama Dedeh yang curhat-curhatan di Indosiar dan sukses. Ustad juga tambah saingan lagi selain sesama Ustad, ada Ustadzah yang juga bisa lucu, walaupun saingan Mamah yang di Indosiar yaitu Mamah siapa lagi yang di TPI itu, lebih kelihatan bukan ceramah tapi kayak Ibu-Ibu lagi marah-marah.... Tapi, ya, begitulah dunia televisi. Di televisi sebelah kok, ada Mamah-Mamah sukses ceramah, maka TV Swasta yang lain latah menampilkan Mamah baru menyaingi Mamah yang lain.

Yang lucu lagi, kesuksesan Mamah Dedeh ditemani Aa Abdel, yang pelawak itu, menjadikan kelatahan lagi kalau acara Rohani di televisi Swasta nggak akan menarik kalau nggak ditemani pelawak! Maka, RCTI pun menampilkan Ustad Ceramah di dampingi Pelawak! Ya, kalau Ustadnya memang suka melawak dan bisa dibecandain. Yang susah, Kiwil jadi pendamping penceramah sekelas Hidayat Nur Wahid. Ceramah pentolan PKS dan Mantan Ketua MPR ini jadi 'mentah' gara-gara becandaan Kiwil yang mem-blunder-kan ceramah Pak Hidayat. Jadi, salah-salah menempatkan pelawak agar maksudnya acara jadi segar, malah membuat blunder saja. Bayangkanlah kalau Kiwil, Mail, pelawak-pelawak yang kalau melawak suka latah, omong jorok, slapstik tahu-tahu berdampingan dengan Hidayat Nur Wahid yang serius itu.

Maka acungan jempol buat Ustad Uje, yang tanpa pendamping pelawak saja sudah lucu, nggak membosankan, dan ceramahnya tepat sasaran. Cuma, kalau aku kenal dengan Istri Pak Ustad Uje, aku akan membisiki agar Pak Ustad nggak dengar, nih, supaya kalau ceramah memakai busana jangan putih. Maaf, ketiak Ustad Uje itu keringatnya banyak, dan produksi keringat itu membuat basah sekitar ketiak yang terlihat melingkar di seputar baju bagian ketiak. Kayaknya agak nggak enak dilihat juga lingkaran basah seputar ketiak itu. Akan lebih baik Ustad Uje pakai baju hitam saja, biar keringat ketiaknya tak terlihat. Bener, lho, karena kalau Ustad Uje angkat tangan saat ceramah kelihatan banget keringat di seputar ketiak Ustad!

Satu lagi aku mau menyarankan kalau Ustad Uje jangan nikah lagi, deh. Jangan sok hebat menikahi Janda, kayak Ustad dulu itu, dan kemudian poligami! Coba, sekarang gimana nasib si Ustad itu, popularitasnya turun drastis, usaha bisnisnya ambruk, ya... karena sok-sokan poligami dengan alasan tak mengapa menikah lagi, apalagi menikahi Janda, yang kebetulan kok, milihnya Janda Cantik! Eh, iya, jangan juga sok-sokan berbisnis dengan orang lain, pinjam-pinjam akte tanah orang lain, nanti malah digugat juga seperti Ustad Sedekah itu...

Pokoke, Ustad Uje, harus tetep mah, jadi Ustad Gaul!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun