Mohon tunggu...
Sang Bayang
Sang Bayang Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Aku adalah aku.. Aku adalah karakter pribadi yang berusaha berkepribadian sebagai diri sendiri, tanpa harus menjadi bayangan orang lain. Silahkan saja.., orang mencaci tentang aku, tentang kata-kataku, atau apa saja yang berhubungan dengan aku, namun inilah aku, orang yang dulu sempat kau kenal, dan mungkin hingga kini masih saja seperti ini.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kelikir-kelikir Dayung | Puisi Sang Bayang

10 Oktober 2013   01:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:45 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kelikir Kelikir Dayung
Karya : Sang Bayang

melingkar utuh pada tubuh yang gaduh
berderit, menjerit
arung samudra seribu dermaga

namun aku, hanyalah dayung
terikat lewat lembayung
kian rompong--dijaga ribuan serangkak
bergerak dalam kerit selayun bambu
menggesek kaku tubuhku
terayun dalam buih buih surga
mengandung tuntutan ditengah laut
pecah menjadi ombak
selaksa akrobat jangkar buritan
menelan akar pahitpun tak jua jadi obat
bagi langkahku--dayung tudung belanga

aku, hanyalah dayung
dikayuh, untukmu tuan perahu
terpasak dalam lingkaran derit
tak usai sebelum patah, terbelah
sisakan keping keping mengapung
bagai tempurung di tengah laut

hidupku, senantiasa dipasung kelikir dayung
dilaut, di tanah, di udara
terbakar di sebuah negeri yang merdeka
kepadamu, itu kukabarkan

-----------(Sarirejo, 03 Oktober 2013)

Video Musikalisasi : http://www.youtube.com/watch?v=Sa1Kq4PUE7U

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun