Mohon tunggu...
Alamsyah
Alamsyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis & Content Writer

Lisan Terbang, Tulisan Menetap

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Koki Kampung, Sebuah Upaya Memberdayakan Usaha Warung Makan Orang Kampung

2 April 2022   15:47 Diperbarui: 2 April 2022   15:50 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chef Fajar Alam Setiabudi bersama Gubernur Anies Baswedan dan peserta lomba memasak Koki Kampung/foto dokumen Koki Kampung

Bila kita menyusuri rumah-rumah warga di gang-gang atau padat penghuni di ibukota Jakarta ini, tak sedikit dari warga ibukota yang membuka usaha warung makan. Rumah yang mereka huni, sekaligus juga dipakai untuk tempat berjualan aneka rupa olahan masakan yang mereka buat sendiri.


Usaha warung makan yang menjadi penopang hidup itu, sudah ada sejak lama dan jumlahnya tidak sedikit. Keberadaan rumah makan yang dikelola langsung oleh sang pemilik atau mereka yang sewa rumah di Ibukota, mau tak mau harus menghadapi persaingan. Mereka bersaing dengan rumah makan yang dikelola secara serius. Akibatnya, banyak rumah makan warga tersingkir karena kalah dalam segala aspek.

Persoalan itu kemudian ditangkap oleh seorang Chef yang juga Foodie Content, Fajar Alam Setiabudi. Bersama dua rekannya yang juga berprofesi sebagai Chef yaitu Fransisca Amanda dan Trendy Wijaya, Fajar Alam kemudian mendirikan Koki Kampung.

Lewat Koki Kampung inilah, Chef Fajar Alam melakukan upaya pemberdayaan terhadap warga kampung agar mereka bisa membuka usaha warung makan secara profesional.

Berbekal pengalaman, baik dari ajang pencarian bakat memasak (MasterChef Indonesia) serta pengalaman di industri kuliner, Fajar Alam dan kedua rekan seprofesinya menggelar ajang lomba memasak yang ditujukan kepada warga di perkampungan, khususnya yang ada di DKI Jakarta ini.

Namun, Fajar Alam memiliki kriteria terhadap perkampungan warga yang bisa dibuatkan ajang lomba memasak tersebut, yakni perkampungan yang memiliki ciri khas, seperti kawasan Condet di Jakarta Timur yang dikenal sebagai daerah cagar budaya Betawi.

Sebab itu, lomba memasak Koki Kampung, pertama kali dilaksanakan di kawasan Condet.

"Kita sengaja menggelar lomba memasak Koki Kampung yang pertama di Condet ini karena maskot Jakarta sendiri adalah Salak Condet." Ujar Fajar Alam Setiabudi baru-baru ini.

Selain memang memberdayakan wilayah-wilayah di Jakarta dengan ciri khas, ajang lomba memasak Koki Kampung ini juga digelar untuk memberdayakan usaha kuliner warga di perkampungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun