Duduk sebagai salah satu pimpinan di Partai Berkarya bagi Raslina diakui sebagai suatu kebanggaan sekaligus tantangan. Tantangan terbesar ketika partai kecil memiliki tugas yang lebih berat ketimbang partai besar.
"Kalau partai besar kita tinggal datang, duduk manis dan mencalonkan diri. Kalau partai kecil kan nggak seperti itu." Tukas Raslina.
Termasuk soal isu mahar di sebuah parpol, Raslina pun menjabarkannya dengan cerdas.
"Politik pasti ada mahar politik. Ngga ada tuh dalam berpolitik nggak ada mahar. Bohong kalau ada yang bilang politik tanpa mahar. Kenapa saya bilang begitu. Karena untuk menghidupkan parpol itu pasti perlu modal. Tapi menurut saya ada mahar yang diperbolehkan tapi ada juga yang melewati batas tidak diperbolehkan. Kayak orang berdagang yang ada ijab kabulnya." Papar Raslina.
Pandangan Artis Masa Kini
Raslina lalu menyorot juga perilaku artis saat ini yang dinilainya acap menjual sensasi di media sosial dengan cara tampil "buka-bukaan".
"Selebriti saat ini yang populer itu yang berani tampil buka-bukaan. Kalau cuma cerdas saja kalah populer." Ungkap Raslina.
Raslina sepertinya begitu terpukul mengetahui trend popularitas artis yang saat ini diukur dari sisi itu.
Menurutnya, masyarakat sebaiknya menilai seorang artis itu dari riwayat karir daripada hal-hal yang beraroma sensasi.
"Kalau saya memang punya riwayat karir sebagai artis. Saya pernah jadi pemeran wanita terbaik, pernah masuk nominasi, pernah jadi anggota badan pertimbangan perfilman, artinya ada sejarah yang saya tulis. Saya jadi artis tidak sekadar datang begitu saja. Saya pendiri Parsi bersama Anwar Fuadi. Jadi senangnya tunjukkanlah kemampuan bahwa kamu pantas ada disana. Sekarang kan seperti itu. Kalau ada artis berani buka baju, langsung terkenal dia. Kita sedang dalam krisis budaya." Sesal Raslina.
Merayakan Ulang Tahun Dalam Kesederhanaan