Mohon tunggu...
Alamsyah
Alamsyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis & Content Writer

Lisan Terbang, Tulisan Menetap

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Cintaling, Artis Milenial dan Stigma Mudahnya Mendapat Peran di Dunia Akting

10 Oktober 2021   14:42 Diperbarui: 10 Oktober 2021   14:56 999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cintaling, potret artis milenial yang jatuh bangun dalam meniti karir. (Foto: Instagram)

"Masa ke masa panggung hiburan melahirkan artis-artis baru. Anggapan mereka hadir secara instan dan gampang mendapat peran di salah satu judul sinetron atau film, menguat di permukaan hingga publik mempersepsikan artis jaman "now" terlalu gampang masuk ke industri ini."

Industri hiburan Indonesia terus menggeliat dengan ditandai kehadiran artis-artis baru. New Comers - begitu istilahnya, memang selalu mendapat ruang untuk mengaktualisasikan dirinya, sebagai bentuk regenerasi agar panggung ini tidak sepi.

Saya berbincang dengan seorang artis baru, sebut saja artis milenial, nama panggungnya Cintaling. Riwayat aktingnya memang belum panjang. Dia baru mendapat kesempatan berakting di dua judul sinetron dan satu Web Series, selebihnya membintangi iklan-iklan berbasis digital.

Publik memang belum familiar betul dengan gadis ABG yang Desember nanti genap berusia 21 tahun ini. Untuk itulah saya berusaha bertanya-tanya seputar perjalanan karir Cintaling ini di dunia hiburan, khususnya di seni peran.

Saya cukup terperanjat saat mengetahui bagaimana gadis Medan ini mengawali karirnya dari satu casting ke casting lain. Dia rupanya beberapa kali dibohongi, terutama soal bayarannya ketika sudah mulai syuting di sebuah Production House (PH).

"Aku nggak gampang bisa masuk ke industri hiburan ini khususnya di dunia akting. Subuh ketemu subuh tapi uang saya dibawa lari sama oknum manajemen saya. Dia menjanjikan terus bayaran saya yang katanya belum turun dari PH. Makanya saya ikutin syuting terus karena saya beranggapan PH itu memang lama memberikan honor pemain. Pas saya tagih ke manajemen saya, eh malah berusaha mengalihkan. Manajemen saya bahkan sempat memakai uang saya sebesar Rp 6 juta untuk investasi. Tapi semua uang saya tidak dikembalikan" Kata Cintaling ke saya, belum lama.

Belajar dari pengalaman tak mengenakan itu, Cintaling kemudian memutuskan untuk tidak mau terikat kontrak dengan manajemen manapun. Menurutnya peran-peran yang didapat di beberapa judul sinetron, Web Series, serta iklan digital, tak lebih dari usahanya sendiri dengan cara menghubungi teman-temannya, baik itu sesama caster maupun mereka yang sudah menjadi artis terlebih dahulu.

Dari kerja keras serta tekadnya yang besar, apa yang Cintaling lakukan tadi akhirnya berhasil membuahkan karya. Mahisiswi di Kwik Kian Gie School of Business ini akhirnya mendapat peran di sinetron Cahaya Mentari dan Samudra Cinta, serta Web Series terbarunya My Ghost Friend.

Cerita Cintaling soal kena tipu oknum manajemen memang menarik. Ini jadi menyadarkan saya bahwa artis milenial pun tak mulus-mulus juga dalam meniti karirnya.

Berbicara artis-artis milenial yang banyak bermunculan saat ini, memang sih beberapa diantaranya muncul atas dasar "kekuatan" orangtua mereka yang juga seorang artis. Tapi Cintaling ini lain. Dia, sama seperti orang biasa yang mau melamar pekerjaan di Jakarta dan berhadapan dengan kerasnya dunia kerja.

"Orangtua ku cuma orang biasa bukan artis. Aku dari Medan ke Jakarta awalnya ingin kuliah. Saat kuliah itulah aku mencari pekerjaan sebagai artis dari satu casting ke casting lain. Ini nggak mudah." Kenang putri pasangan Ang Ayok dan Rustina Br Sinaga ini.

Sekarang Cintaling sudah bisa melebur di dunia hiburan tanah air, yang sebelumnya harus ia lalui dengan jalan berliku dan berkelok. Selanjutnya, menjadi PR dan tantangan tentunya bagi Cintaling untuk bisa menjaga, merawat dan mempertahankan karirnya saat ini.

Ini tentu bukan perkara gampang untuk mempertahankan eksistensi karir di dunia seni peran. Kian banyaknya artis-artis milenial bermunculan, sudah barang tentu akan membuat pesaingan semakin ketat dalam memperebutkan satu peran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun