Mohon tunggu...
Alamsyah
Alamsyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis & Content Writer

Lisan Terbang, Tulisan Menetap

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Badut Penjual Balon Seikhlasnya" Mungkinkah Muncul Akibat Gelombang PHK Covid-19?

23 Juni 2021   23:56 Diperbarui: 24 Juni 2021   00:13 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Badut penjual balon seikhlasnya. (Foto: Pribadi)

Biasanya jika sebuah "mata pencaharian" baru sukses meraih keuntungan besar, maka akan muncul "badut penjual balon seikhlasnya" yang lain.

Hal yang sama juga terjadi dengan nasib "ondel-ondel" yang semestinya digunakan untuk acara resmi, kini banyak disewa orang untuk keliling, mengais rupiah demi rupiah.

Pun dengan banyaknya "manusia silver". Boleh jadi si "manusia silver" itu banyak mendapatkan uang, sehingga banyak orang yang kepengen juga mencari uang dengan "mengecat" sekujur tubuhnya.

Kembali lagi ke "badut penjual balon seikhlasnya", saya memang baru kali pertama ini melihat ada profesi semacam itu di tengah masa pandemi Covid-19 ini. Kalau sekadar badut yang menari diiringi musik sambil keliling, saya sering melihatnya.

Bahkan ada juga "boneka mampang" yang sampai saat ini masih ditakuti oleh anak bungsu saya. Saking takutnya sama "boneka mampang" anak saya kalau diajak makan di pinggir jalan tidak pernah mau dan selalu menangis termehek-mehek he..he...he...

(Ciledug, 22 Juni 2021)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun