Mohon tunggu...
Alamsyah
Alamsyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis & Content Writer

Lisan Terbang, Tulisan Menetap

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perjalanan Angker Menuju Desa Sinden

27 Maret 2021   20:59 Diperbarui: 27 Maret 2021   21:07 2254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Bener kan pak Hans?"

Pak Hans geleng kepala pertanda tak membenarkan lokasi itu.

"Kalau ini pasti bener." tunjuk Arda, penyuka burung kicau sok yakin.

"Betul itu pak Hans?" Toro dan Anto berbarengan merespon Arda. Aku, Ray dan Ara juga menunggu jawaban pak Hans.

"Sudah nanti saya duluan jalan. Saya serlok oke!"

Sekitar jam 9 malam, Pak Hans sudah share serlok di grup WhatsApp. Di bawahnya ditulis.

"Saya sudah di lokasi ditemani pak Yadi. Ini lokasinya. Kalian hati-hati" tulis pak Hans di grup WhatsApp.

Aku bersama lima teman berunding untuk mengatur perjalanan ke 'Desa Sinden'.

Kami sengaja menggunakan sepeda motor karena lokasi outing bisa dijangkau dengan motor jauh lebih cepat ketimbang mobil.

Selain itu, kata Pak Hans jalan untuk sampai ke lokasi belum diaspal dan juga dipenuhi lubang.

Aku bonceng dengan Arda. Anto numpang dengan Toro dan Ara merasa nyaman naik sama Ray yang bongsor biar tak begitu kena angin malam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun