Mohon tunggu...
Alamsyah
Alamsyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis & Content Writer

Lisan Terbang, Tulisan Menetap

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kota ini Terlalu Keras Untuk yang Lemah

18 Maret 2021   12:47 Diperbarui: 18 Maret 2021   13:02 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika kota menjadi lautan beton dan gedung pencakar langit maka bagi yang lemah pintu-pintunya akan ditutup oleh para penghuninya yang ambisius, rangah, oportunis, revolusioner, termasuk visioner.

Kota ini tak menerima para anca seperti disebutkan sebagai rintangan. Atau Taazur yang dikatakan sebagai penghalang.

Kota ini bukan untuk mereka yang berada di buritan ketika kapal akan tenggelam ditelan lautan.

Kota ini untuk mereka yang berlari ke bagian ujung kapal yang sudah dijilati air lautan agar tak benar-benar tenggelam dan hilang dalam kesepian.

Kota ini sudah terlalu rentah untuk memanggul mereka yang lemah yang cuma diam dalam ratapan nasib.

Kota ini tempatnya limbah dan air kencing sekalipun bisa menjadi uang. Uang yang lalu dihabiskan untuk mabuk, bercinta dan foya-foya sehingga menjadi mata rantai yang kuat sampai detik ini.

Dan ketika manusia silver, ondel-ondel, boneka mampang, okulele, kicrikan tutup botol ada di balik kota ini, maka kota ini terlalu keras untuk yang lemah.

Jakarta, 18 Maret 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun