Mohon tunggu...
Madjid Lintang
Madjid Lintang Mohon Tunggu... Wiraswasta - Orang biasa yang masih terus belajar.

Di hadapan Tuhan aku hanya sebutir debu yang tak berarti. Pembelajar yg tak henti belajar, dan seorang hamba Tuhan yang penuh dosa.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ancaman Allah terhadap para Pendosa

9 Agustus 2020   14:24 Diperbarui: 9 Agustus 2020   14:36 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Adakah manusia tanpa dosa?.Tentu saja ada, yaitu bayi dan anak-anak belum akil balig. Setelah memasuki usia akil balig maka buku catatan amal dan dosa mereka mulai ditulis.

Sejak saat itu manusia lebih banyak berbuat dosa dibanding beramal ibadah. Hanya sedikit saja manusia yang berhati-hati terhadap dosa, sebagian besar malah mabuk dalam gelimang dosa. Ketika diingatkan agar segera bertobat mereka menjawab "Nanti setelah tua," atau bila diajak sholat, jawabnya "Belum ada panggilan." Hadew.

Kita memang keturunan pendosa. Nenek moyang kita Adam AS dan Siti Hawa adalah manusia pertama yang berdosa pada Allah. Tetapi, beliau berbuat dosa satu kali mohon ampunnya ratusan tahun. Sedangkan kita kebalikannya, ratusan kali berbuat dosa, minta ampunnya satu kali. Itu pun kalau ingat saat menjelang ajal.

Selalu mengingat dosa dan ancaman-ancaman Allah sebagai ganjaran perbuatan dosa perlu kita lakukan setiap saat. Ingat dosa, lalu bertobat. Segera hentikan perbuatan sia-sia, ganti dengan amal ibadah.

Allah, Tuhsn Yang Maha Esa, Maha Pengasih dan Penyayang terhadap hamba-hambanya, telah menyampaikan peringatannya melalui kitab suci Al-Quran.

"Wahai orang-orang yang beriman, buktikan kepatuhanmu kepada Allah Swt. Jangan biarkan dirimu melakukan maksiat kepadaNya. Sesmgguhnya, jiwa itu seperti binatang melata yang tidak patuh. 

Pemimpinnya adalah pahala dari Allah Swt. Pengendaranya adalah rasa takut akan siksa-Nya. Jika ia berhenti dari rasa takut dan berharap serta tetap dalam tabiatnya, ia akan bersenang-senang dalam kehancuran. Siapa yang mampu mengendalikan nafsunya, ia telah menjaganya. Siapa yang melepaskannya, ia telah menghinakan nafsunya Allah SWT berfirman, Sungguh merugi orang yang mengotorinya," (QS Al-Syams [91 ]: 10). Yakni, membiarkan terjadinya pembangkangan-pembangkangan dalam hatinya dan menjerumuskannya dalam kehancuran. 

Frasa "dan jagalah keluargamu dari api neraka" maksudnya, ajarkanlah agama kepada keluargamu dan orang-orang yang tergabung dalam rumahmu serta didiklah mereka sesuai ajaran Islam. 

Kemudian, Allah Swt. menggambarkan neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu dengan para penjaganya yang bengis dan kejam. Allah Swt. berfirman, Neraka memiliki tujuh pintu. Setiap pintu telah ditetapkan untuk golongan tertentu dari mereka (QS Al-L-lijr [15]: 44). 

Yakni, terdiri dari tujuh lapis. Jarak antara dua lapisnya mencapai perjalanan sejauh tujuh puluh tahun. Lapis pertama adalah Neraka Jahanam yang disediakan untuk orang Mukmin yang maksiat. Lapis kedua adalah Neraka Lazha yang apinya berkobar-kobar, menyala, dan menjulur-julur, sena merontokkan kulit. Lapis ketiga adalah Neraka Huthamah yang memanggang penghuninya dan menghancurkannya menjadi serpihan. Lapis keempat adalah Neraka Sa'ir yang apinya membakar dan melalap semua isinya. Lapis kelima adalah Neraka Saqar yang menghancurkan kulit dan daging. Kemudian, lapis keenam adalah Neraka Jahim yang artinya bara api yang besar. Lapis ketujuh adalah Neraka Hawiyah yang membuat penghuninya tidak mampu bertahan, tetapi mereka jatuh ke dalam selama-lamanya. 

Al-Thurmudzi meriwayatkan dari Ibn 'Abbas, dari Nabi Saw. yang bersabda, "Seandainya tetesan racun neraka dibuang ke dunia, akan rusak semua kehidupan dunia. Maka, bagaimana dengan orang yang meminumnya?" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun