Mohon tunggu...
Madjid Lintang
Madjid Lintang Mohon Tunggu... Wiraswasta - Orang biasa yang masih terus belajar.

Di hadapan Tuhan aku hanya sebutir debu yang tak berarti. Pembelajar yg tak henti belajar, dan seorang hamba Tuhan yang penuh dosa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Nyinyir" Ternyata Tanda Otak Sakit

10 September 2019   14:30 Diperbarui: 10 September 2019   22:10 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang yang suka nyinyir ternyata mengalami kerusakan pada bagian otaknya.

Tempo.co baru-baru ini merilis hasil penelitian yang mengkonfirmasi hal itu. Berikut cuplikannya.

Sebuah studi telah menemukan bahwa kerusakan pada struktur otak yang disebut lapisan sagital akan berkorelasi dengan ketidakmampuan seseorang mendeteksi sifat sarkasme yang ada pada dirinya.

Daerah ini (lapisan sagital) berfungsi untuk menghubungkan daerah-daerah di otak satu dengan yang lain yang diketahui terlibat dalam mengolah isyarat visual dan pendengaran, serta proses pengambilan keputusan.

Berarti tidak berlebihan bila Buya Syafi'i Ma'arif mengatakan sebagai orang yang berotak sakit terhadap mereka yang suka nyinyir.

Orang yang mengalami kerusakan pada lapisan sagital tersebut, menurut peneliti yang dipimpin oleh peneliti The Johns Hopkins Hospital Baltimore, Amerika Serikat, Argye Hillis, cenderung kehilangan kemampuan mereka untuk mengenali sifat sarkasme.

Karena itu pula mereka dengan enteng mengeluarkan nyinyiran dengan kata-kata lisan maupun tulisan yang kasar, bahkan sadis dan melanggar etika.

Kerusakan di salah satu bagian otak kanan, yang menurut peneliti letaknya sangat dalam, membuat mereka cenderung tidak memiliki rasa kasihan dan simpati maupun empati terhadap siapa pun yang dianggap lawan. 

Fenomena nyinyir ini dapat kita lihat dalam dua kali kontestasi pilpres yang dimenangkan Joko Widodo. Trennya menjadi-jadi pada saat masa kampanye, dan terus berlangsung sampai saat ini.

Nyinyir bukan hanya dilakukan masyarakat biasa di media sosial. Para politisi di Senayan pun seakan jadi pelopor nyinyir. Kita sudah tahu siapa dia, yang baru-baru ini cengengesan tak berdaya "dikuliti" habis-habisan oleh seorang komika, di sebuah forum diskusi bergengsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun