Mohon tunggu...
Madjid Lintang
Madjid Lintang Mohon Tunggu... Wiraswasta - Orang biasa yang masih terus belajar.

Di hadapan Tuhan aku hanya sebutir debu yang tak berarti. Pembelajar yg tak henti belajar, dan seorang hamba Tuhan yang penuh dosa.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Pergi Tak Diantar, Pulang Tak Dijemput

10 Juli 2019   11:35 Diperbarui: 10 Juli 2019   11:37 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jagat perpolitikan Nasional masih saja ramai. Polarisasi usai Pilpres tetap "dipelihara" oleh orang-orang tertentu, entah apa motivasinya. Keuntungan apa pula yang ingin diraihnya dengan terus "menggoreng" isu-isu panas beraroma perpecahan.

Jika ingin jujur kontestasi politik sudah selesai. Pemenang Pilpres pun sudah sidahkan. Lantas apalagi? Mengapa selalu ada saja statement2 bernada penolakan terhadap pemenang kontestasi selalu saja muncul dari orang-orang di barisan Prabowo-Sandi.

Saat suasana mulai tenang, pembicaraan yang mengarah ke rekonsiliasi Jokowi-Prabowo mulain intens dan mendekati terealisasi, muncul pernyataan tak sedap dari Dahniel Azhar Simanjuntak, yang mengkaitkan rekonsiliasi dengan pemulangan Riziq Shihab.

Aneh bin ajaib. Riziq Shihab pergi ke Saudi atas kehendak sendiri, bukan ken persona non grata atau diusir karena perkara politik. Eh, Dahnil malah minta Pemerintah memulangkan Riziq Shihab ke Tanah Air. Logika apa yang dipakai Dahnil dengan pernyataannya.

Pernyataan Dahnil tersebut kontan mendapat respon dari Kepala Sekretariat Presiden Jenderal (Purn) Moeldoko. Mantan panglima TNI itu mengatakan, "Ya pulang sendiri saja, enggak bisa beli tiket baru gua beliin."

"Ya siapa yang pergi, siapa yang pulangin. Kan pergi-pergi sendiri, kok dipulangin gimana sih? Emangnya kita yang ngusir, kan enggak," kata Moeldoko di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (9/7/2019).

Saya pribadi yang awam ini saja mau tertawa membaca pernyataan Dahnil Azhar Simanjuntak di akun twitternya. Meskipun dia mengatakan sebagai pendapat pribadi, tetapi itu menggambarkan betapa lucunya Dahnil. 

Bagaimana mungkin Riziq Shihab yang pergi sendiri ke Arab Saudi lantaran menghindari proses hukum perkara diduga aib bersama F, dikaitkan dengan rekonsiliasi politik. Bobot lucunya makin besar lantaran pemulangan Riziq Shihab dijadikan syarat rekonsiliasi. Weleh..weleh.

Agaknya Dahnil ingin "mengangkat" tokoh ormas tersebut sederajat dengan Ayatullah Khomeini yang mendapat suaka politik di Perancis ketika Shah Reza Pahlevi berkuasa di Iran, atau seperti Ghulen yang meninggalkan Turki karena perselisihan politik dengan pemerintah. Beda jauh.

Ayatullah Khomeini dan Ghulen memang pejuang politik yang menentang hegemoni kekuasaan. Mereka punya idealisme yang jelas dan tegas. Jalur perjuangannya nyata dan realistis.  Kedua tokoh tersebut besar karena perjuangan, buka karena dicitrakan atau dibentuk oleh kepentingan tertentu.

Agaknya Dahnil Azhar Simanjuntak perlu belajar lebih banyak tentang perjuangan tokoh-tokoh politik dunia agar tidak keliru menepatkan seseorang padah tempat yang salah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun