Mohon tunggu...
Madjid Lintang
Madjid Lintang Mohon Tunggu... Wiraswasta - Orang biasa yang masih terus belajar.

Di hadapan Tuhan aku hanya sebutir debu yang tak berarti. Pembelajar yg tak henti belajar, dan seorang hamba Tuhan yang penuh dosa.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Banjir Bandang Hoax Pasca Debat Capres

20 Februari 2019   11:37 Diperbarui: 20 Februari 2019   11:44 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pasca debat Capres putaran kedua, 17 Februari 2019, lalu, jagat dunia maya dilanda banjir bandang berita hoax. Kubu 02 paling gencar menyebar hoax, fitnah, dan olok-olokan. Mereka seakan mendapat suplay amunisi yang tiada habis-habisnya untuk menyerang Paslon 01. Pendukung paslon 01 pun ikut jadi sasaran tembak.

Derasnya banjir bandang hoax dapat dirasakan dan dilihat di linimasa FB. Akun-akun yang terang-terangan menyerang Paslon 01 datang bertubi-tubi, tak terbendung. Wall FB saya tak henti-henti mendapat "serbuan" berita hoax dan propaanda negatif yang menyerang Jokowi. Beragam nama akun bermunculan. Sudah beruhasa diblokir, tapi tetap saja muncul lagi-dan muncul lagi.

Saya tidak tahu mengapa status-status dari akun-akun tersebut mauk ke tempat saya. Mereka seakan sengaja "menyerang" atau setidaknya "menjual" pengaruhnya ke saya.

Bermacam ungkapan negatif dapat dibaca di akun-akun tersebut. Seperti: Jokowi Bohong Lagi, Prabowo Presiden Kita, 2019 Ganti Presiden, ada pula akun yang mengaku metamorfosis dari Saracen, ada Alumni 212, dll.

Ada satu kengerian yang saya rasakan menjelang Pilpres kali ini, Publik seakan dibentuk untuk menolak Jokowi. Jokowi dikatakan anti-Islam, Zolim, Pembohong, sampai kata-kata yang tak pantas pun bertebaran di jagat dunia maya. Saya merasa Indonesia seakan akan dihancurkan jika Jokowi menang. 

Selintas terbayang peristiwa beberapa tahun silam di Suriah. Suasana di negara Timur Tengah itu pada waktu itu (menjelang pemilihan presiden) hampir sama dengan situasi Indonesia saat ini. Ketika Basyar al Assad memenangi Pemilu, dia pun diserang dengan tuduhan curang. Basyar al-Assad diserang secara politik, bahkan kemudian dengan kekuatas bersenjata oleh kelompok yang menamakan diri oposisi dengan dukungan AS.

Apakah Indonesia akan seperti Suriah? Ah, semoga tidak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun