Mohon tunggu...
Dhul Ikhsan
Dhul Ikhsan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pribadi

"Confidence is fashion" Follow, coment, and like IG : @sandzarjak See you there.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Internet Kini Bagai Sembako, Hitung Perangkat yang Digunakan adalah Kunci

24 Oktober 2021   15:31 Diperbarui: 24 Oktober 2021   15:37 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Pixabay/Gerd Altmann

Kerasa tidak sih, kebutuhan internet saat ini bagaikan sembako? Realitas yang terjadi saat ini membuat kita harus mengakuinya, mau tidak mau.

Kehidupan kita menjadi terbalik. Kaki jadi kepala, kepala jadi kaki. Apalagi ketika wabah virus korona hadir di muka di muka bumi. Hampir sebagian besar aktivitas kita lakukan menggunakan internet. Pesan nasi goreng, beli tiket pesawat, kereta, hingga bus, semua bisa melalui Internet of Things (IoT).

Belajar di sekolah pun menggunakan sambungan komunikasi internet. Orang tua yang tahunya bahwa si anak datang ke sekolah untuk belajar, kini harus merogoh lebih dalam tabungannya, serta merelakan waktunya lebih lama mempersiapkan kebutuhan belajar anak-anak mereka.

Maka tidak salah sekiranya ada yang celetuk, "yang bayar orang tua murid, yang ngajarin orang tuanya juga." Mereka kemudian berpikir, kenapa kehidupan jadi serba terbalik?

Persoalannya, literasi penggunaan internet masih sangat minim. Padahal, penetrasi bisnis internet rumahan melonjak tajam semenjak hadirnya pandemi. Ini menjadi keuntungan pihak penyelenggara, tapi beban bagi warga di satu sisi.

Mereka tidak begitu paham bahwa aktivitas mereka berselancar menggunakan internet dibatasi oleh paket kecepatan yang tersedia, meski jumlah data yang mereka bisa akses tanpa batas.

Sejatinya, sebelum membeli layanan internet, salah satu hal yang penting diperhatikan adalah menghitung jumlah perangkat yang digunakan oleh seluruh anggota keluarga.

Hal ini penting apabila layanan internet di rumah digunakan secara berbarengan. Proses ini akan menentukan bandwidth terbagi secara merata.

Ada ungkapan rambut sama hitam namun pemikiran pasti berbeda-beda meski itu satu rumah sekalipun, misalnya kebutuhan kepala keluarga dengan aktifitas pekerjaan yang menyertainya. Berbeda dengan anaknya yang masih bersekolah dan melaksanakan pendidikan secara online, kebutuhan sang bunda pun pastinya ingin menonton drakor dengan nyaman dong.

Kalau begitu salah satu jalan keluar yang terbaik adalah memahami jumlah anggota keluarga saat di rumah dan bagaimana internet itu dipergunakan, pada kenyataannya kecepatan internet akan menurun jika penggunanya lebih banyak, opsi lain yang paling mungkin agar lebih lancar beralih ke bandwith yang lebih besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun