Mohon tunggu...
Dhul Ikhsan
Dhul Ikhsan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pribadi

"Confidence is fashion" Follow, coment, and like IG : @sandzarjak See you there.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Gebrakan Kendaraan Listrik Indonesia, Efektif atau Cuap Belaka?

13 Juli 2018   21:04 Diperbarui: 15 Juli 2018   19:30 6191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seiring tren perpindahan sumber daya energi di tahun 2030, harga mobil listrik pun diperkirakan ikut turun hingga mencapai nilai jual terendah mobil keluaran Amerika Serikat tahun 2015, di kisaran US$ 14.000,-. Jika dibandingkan nilai jual sekarang, mobil elektrik dikisaran harga 500-600 juta rupiah.

Tidak lama lagi, pasar otomotif akan dikuasai electric vehicle dibandingkan kendaraan dengan sistem combustion engine.

Pak Yo, begitu ketua umum Gaikindo itu  biasa disebut, memberikan perhatian total penjualan kendaraan elektrik secara  global adalah sebesar 0,5%, atau kisaran 460.000 unit. 

Sumber : Gaikindo
Sumber : Gaikindo
Namun, pengadaan baterainya masih menggunakan Lithium-ion. Di mana, sumber tambangnya hanya terdapat di beberapa negara, seperti Argentina, Bolivia, Chile, Cina, dan Amerika Serikat. Indonesia tidak termasuk di dalamnya.

“Indonesia harus cari alternatif sumber daya pembuatan baterai E.V jika benar-benar niat mengembangkan new economy di bidang kendaraan,” demikian tutur Yohannes Nangoi.

Artinya, ketua umum Gaikindo tersebut begitu perhatian terhadap local content di Indonesia guna menjadi bagian pengembangan new world economy.

Perspektif ini sangat berbeda dengan ide universal Faisal Basri. Local content yang diusung menganut prinsip partikular.

Pak Yo, mendukung sepenuhnya kehadiran produksi electric vehicle di Indonesia. Namun penguasaan teknologi baterai masih minim di dunia. Untuk itu, ia mendorong penguasaan teknologi pembuatan baterai yang bahan bakunya asli dari Indonesia.

“Karena siapa yang menguasai teknologi E.V akan menguasai industri otomotif dunia ke depannya,” tambahnya.

Selebihnya, Pak Yo setuju bahwa market tidak bisa didikte pemerintah. Presiden Direktur PT. Isuzu Astra Motor Indonesia itu mengakui organisasi yang di kepalainya mendapatkan rekomendasi yang sama dengan Presiden terkait E.V Indonesia dari KPK.

Gebrakan yang diinisiasi pemerintah diharapkannya tak mematikan industri mobil yang ada. Atau, berjalan ke arah yang tak sama dengan pasar dunia. “Fatal akibatnya!” pesannya.

Sumber: PLN
Sumber: PLN
Perusahaan Listrik Negara adalah yang paling berkepentingan atas rekomendasi ini.

Selaku penyuplai tunggal listrik negara, PLN menargetkan 13% energi listrik Indonesia adalah energi yang baru terbarukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun