Mohon tunggu...
Sandy Novryanto Sakati
Sandy Novryanto Sakati Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk Banggai

Akademisi Kesehatan Masyarakat bidang Peminatan Kesehatan Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Kebijakan Pemenuhan Air Minum Layak Konsumsi

17 Mei 2022   01:25 Diperbarui: 19 Mei 2022   02:30 1003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi air bersih. (Foto: KOMPAS.com/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN) 

Di sisi lain, tatanan normal baru juga menuntut agar sumber air baku khususnya mata air, memiliki kualitas lebih baik serta kuantitasnya cukup dan tersedia sepanjang waktu.

Sehingga, tujuan SDGs dapat tercapai sesuai tanrget sampai Tahun 2030 yaitu mencapai akses universal dan adil terhadap air minum yang aman dan terjangkau untuk semua, memperbaiki kualitas air dengan mengurangi polusi, serta melindungi dan memperbaiki ekosistem terkait air, termasuk pegunungan, hutan, rawa, sungai, resapan air dan danau.

ISU STRATEGIS

Belum terpenuhinya akses air minum dari sumber air yang improved

Persentase akses air minum yang ditetapkan dalam target 7c Millennium Development Goals pada tahun 2015 yaitu sebesar 68,8 persen belum tercapai karena pada tahun 2013 baru mencapai 57,8 persen. 

Hal ini disebabkan antara lain kecenderungan penggunaan sumber air unimproved yang semakin meningkat.

Masih terjadi kesenjangan akses air minum antar wilayah, antar provinsi dan antar kuintil status sosial ekonomi rumah tangga.

Rumah tangga di perdesaan cenderung mendapatkan akses ke sumber air minum unimproved.

Apabila kepala rumah tangga yang berpendidikan lebih tinggi, anggota keluarganya cenderung memperoleh akses air minum dari perpipaan dan sarana lain yang improved. 

Demikian pula semakin tinggi status sosial ekonomi rumah tangga semakin tinggi pula kecenderungan mendapatkan akses air minum improved.

Rumah tangga di perdesaan juga memakai air 4,2 persen lebih sedikit dibandingkan dengan rumah tangga di perkotaan. 

Sementara rumah tangga yang memakai air dari sumber improved dan kepalanya berpendidikan tinggi cenderung memakai air lebih dan hal ini mengindikasikan ketidakadilan secara sosial ekonomi (socio-economic inequality).

Masih banyak rumah tangga belum bisa mencapai SPM  pemakaian air untuk seluruh keperluannya

Sekitar 30 persen rumahtangga memakai air untuk seluruh keperluannya dengan kuantitas di bawah SPM, namun cukup banyak rumahtangga yang menggunakan air berlebihan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun