Mohon tunggu...
Dian
Dian Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Passion aku adalah menulis. Dengan menulis aku bisa berkarya, terutama menulis tentang filosofi kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bangga Diri Boleh tapi Jangan Meremehkan

21 Februari 2023   09:27 Diperbarui: 21 Februari 2023   09:29 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com/id-id/foto/pria-berbaju-biru-lengan-panjang-duduk-di-bangku-kayu-coklat-6147139/

Saat kita merasa di atas kita mudah menyepelekan dan meremehkan orang lain.Ini dikarenakan kita sedang di kuasai ego. Semakin kita telah mencapai sesuatu hal secara materi, ego kita juga semakin naik. Itulah kenapa kita mudah meremehkan orang lain. Kenapa ego kita naik saat mencapai sesuatu ? Karena kita merasa telah memperoleh semua itu dengan kerja keras kita sendiri dan kita merasa punya value yang lebih dari pada orang lain. 

Terus seharusnya bagaimana agar kita tetap rendah hati walaupun sudah mencapai sesuatu? Rasa bangga diri itu wajar karena kita merasa telah mencapai sesuatu hal.  Rasa  bangga diri itu cukup disadari agar kita tidak menjadi sombong. Jadi jangan punya rasa bangga dengan berfikir menganggap rendah orang lain. Di tambah lagi kalau meremehkan dengan perkataan dan perbuatan atau sikap. Malah menghancurkan diri kita sendiri, tanpa kita sadari.

Bangga diri itu boleh tapi kita harus sadar bahwa setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing - masing. Setiap orang itu unik dan punya potensi yang berbeda - beda. Kalau orang yang mudah merendahkan dan meremehkan orang lain adalah orang yang merasa punya value lebih dari pada orang yang direndahkan. Dengan meremehkan dan merendahkan mereka mempunya rasa kepuasan tersendiri dengan melakukan hal itu.

Biasanya orang yang merasa di atas sering menghina dan menindas orang yang lebih lemah atau dibawah dia. Karena selain ada rasa kepuasan tersendiri, juga mereka merasa berkuasa atas orang lain dengan cara menindas orang lain. Dengan begitu mereka bisa mempunyai kontrol dengan orang lain agar manut sesuai dengan keinginannya. Sifat dari ego seperti itu yang selalu mengotrol segala sesuatu sesuai dengan keinginanya. Kita juga sering mengontrol diri sendiri, bukan.

Meremehkan orang itu sama dengan sombong. Merasa dia sendiri yang punya value lebih dan tidak ada orang lain yang menyaingi dirinya. Orang sombong itu terlihat dari cara ngomongnya yang selalu membicarakan dirinya sendiri, membangga - banggakan dirinya dihadapan orang lain dan pamer tentunya. Orang semacam ini sudah dikuasai ego, tapi dia tidak sadar. Jadi dia bisa bersikap seenaknya sendiri. Padahal itu perbuatan yang sangat merugikan dirinya sendiri dan menciptkan karma buruk untuk dirinya sendiri.

Makanya kita disuruh eling dan waspada. Maksudnya kita di suruh sadar atas perbuatan kita dan tetap berhati - hati dalam bersikap. Karena hidup ini ada aturanya, tidak bisa seenaknya sendiri. Hukum ini yang akan mengatur takdir kita semua. Tapi kalau sudah dikuasai ego, sudah berbuat seenaknya sendiri dan sudah tidak eling atau sudah tertipu dengan egonya sendiri. Dengan mengira dirinya menang gitu, padahal mah akan terjerumus dalam kegelapan jiwa atau hatinya yang bertugas merasakan telah mati.

Ini semua terjadi karena kita selalu mengejar kepuasan diri. Dengan kita merasa puas maka kita akan bahagia. Jadi kebahagian kita tergantung seberapa puas kita menjalani kehidupan ini. Kita mudah puas dengan membenci dari pada puas melihat orang lain bahagia.

Semua hal yang tidak baik  di lakukan ke orang lain adalah bentuk memperoleh kepuasan di dalam dirinya. Mereka merasa puas dengan menindas, menghina, meremehkan, merendahkan orang laiin. Kepuasan ini dilakukan untuk bisa mememuaskan ego mereka  sendiri. Ego itu akan puas kalau melihat orang berada di bawah mereka atau senang melihat penderitaan orang yang kita benci.

Kenapa kita puas dengan cara membenci ? Karena tanpa kita sadari bahwa kita itu sering iri hati dengan orang lain dan kita itu saling bersaing satu sama lain. Jadi penderitaan orang lain terutama yang kita kenal adalah merupakan bentuk kepuasan tersendiri.

Terus bagaimana cara untuk stop dari cari kepuasan yang tidak bermoral ini ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun