Mohon tunggu...
Dian
Dian Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Passion aku adalah menulis. Dengan menulis aku bisa berkarya, terutama menulis tentang filosofi kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Titik Nol Itu Tiada Diri

26 Januari 2023   08:46 Diperbarui: 26 Januari 2023   09:08 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://unsplash.com/photos/se3tHNszbkM


Titik nol adalah sebuah titik dimana ego sudah runtuh dan sudah tidak mengusai diri ini. Yang ada hanya suatu kejadian tanpa melibatkan aku atau ego itu sendiri.

Kenapa Titik nol ?
Karena diri ku itu nol, tidak ada aku yang muncul sama sekali. Sehingga aku tidak terpisah dengan hidup dan segala hal yang terjadi. Kalau aku ada maka timbul asumsi tentang kejadian tersebut, seperti rasa suka dan tidak suka, baik dan benar, baik dan buruk. Sehingga diriku memilah - milah segala sesuatu sesuai keinginanku. Di situ lah letak mulanya penderitaan muncul. Seperti, Aku hanya ingin segalanya sesuai keinginanku sehingga kalau tidak selaras dengan realita maka diriku menderita.

Kadang dalam merespond realita yang tidak sesuai dengan keinginanku, biasa timbul kata seandainya begini dan begitu. Kalau aku mencoba menginginkan sesuatu kondisi yang lain dan  berbeda maka bisa dilihat itu tanda penyangkalan atau tanda perlawanan diri terhadap realita. Ujung - ujungnya terus berkonflik dengan kehidupanya.

Makanya untuk bisa berdamai dengan seluruh hidup ini dan hidupku maka TITIK NOL sebagai jawabannya. Terus siapa yang berkonflik kalau tidak ada yang  protes dengan apa yang terjadi, tidak ada bukan. Tapi kalau ada konflik atau  ada aku di batin, cukup disadari dan diamati saja. 

Berdamai itu dapat di wujudkan dengan sikap mengalah. Mengalah pada hidup itu, tidak ada AKU yang terus bergejolak dengan hidup ini. Mungkin bisa dikatakan mengalah tanpa sedikitpun bergumam atau menggurutu. Keren kan, makanya yuk sama - sama kita belajar memasuki kondisi TITIK NOL.

Terus apa manfaatnya  dengan kondisi TITIK NOL ? 

  • Hidup pasti lebih rileks dan santai
  • Di dalam diri penuh ketenangan dan kedamaian yang begitu dalam
  • Bisa BEBAS MERDEKA dengan apa yang terjadi
  • Kalau lama kelamaan dan konsisten belajar dalam kondisi titik nol maka kita bisa terhubung dengan diri sejati. 

Dalam titik nol berarti berserah diri setotal - totalnya tanpa ada aku sedikitpun. Bisa dikatakan juga, semua yang terjadi itu tawar atau netral. Indah iya, kalau hidup seperti itu. Yang ada hanya menikmati setiap momen yang datang di kehidupan kita. Dengan berkata, "Ooh begitu indah dunia ini ".

Sudah tidak ada yang mengotrol, mengubah, dan mengendalikan diri ini lagi. Sehingga melepaskan segalanya itu cara hidup yang tepat, tidak ada yang di genggam sedikitpun. Seperti dogma dan doktrin yang dipercaya. Tapi banyak yang takut melepaskan karena dengan melepaskan kita akan kehilangan. 

Mungkin ini sama dengan memaafkan dengan memaafkan bukan berarti kita kalah. Tapi dengan memaafkan diri kita akan dipenuhi rasa lega di dalam diri kita. Bukan dendam yang hanya membuat kita sesak karena di kuasai amarah. Sama juga dengan melepaskan membuat diri kita begitu ringan, damai tanpa  beban dan ketegangan dalam hidup. 

Sehingga bisa dikatakan dengan melepaskan malah mendapatkan yang terbaik, bukan apa yang kita inginkan. Untuk mendapatkan terbaik, memang tidak mudah, banyak cobaan yang harus dijalani. Mungkin jalan yang jarang di lalui banyak orang. Beryukurlah bagi yang sudah merasakan jalan terbaik itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun