Mohon tunggu...
Sandrina Choirunnisa
Sandrina Choirunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

UIN JAKARTA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Pendidikan Islam adalah Tahfiz

8 Desember 2022   15:51 Diperbarui: 8 Desember 2022   16:09 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Pertama-tama saya akan menjelaskan alasan mengapa saya memilih membahas topik ini. Yang pertama yaitu karena ini adalah topik yang menarik, seperti mungkin kelihatannya sepele dan diketahui oleh semua orang. Namun setelah saya mempelajari lebih dalam pada mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam saya merasa bahwa pengetahuan saya mengenai pendidikan Islam itu tidak seberapa. Namun setelah mendapatkan pemahaman, materi ini menjadi materi yang paling melekat dalam diri saya.

Sebelumnya saya berpikir bahwa Pendidikan Islam ialah pendidikan yang mengajarkan studi-studi keagamaan, membahas dan mengupas tuntas isi Al-quran, dan hal-hal lain yang hanya seputar Islam. Tapi pemikiran itu dikoreksi, Pendidikan Islam itu ruang lingkupnya tidak sesempit itu. Pendidikan Islam sangatlah luas. Seperti contoh hal kecil, mengajarkan selalu tersenyum ketika bertemu sesama manusia, itu termasuk kedalam Pendidikan Islam.

Selanjutnya masuk pada topik yang saya pilih, apakah Pendidikan Islam adalah Tahfiz? Seperti yang sudah saya bahas tadi, Pendidikan Islam itu sangatlah luas. Saya sempat berpikir bahwa Pendidikan Islam hanyalah sekolah dengan nama Islam dibelakanganya seperti contoh MAN, SMAIT yang jelas-jelas banyak mata pelajaran Islam yang dibahas. Atau pesantren yang jelas-jelas lebih fokus kepada pelajaran Islam dan Tahfiz. Selain itu alasan mengapa saya mengira bahwa Pendidikan Islam itu ialah pesantren karena ajaran yang diterapkan seperti menetapkan aturan yang cukup ketat untuk para santriwan dan santriwati seperti memakai kerudung yang menutup auratnya, memisahkan antara santri perempuan dan santri laki-laki, mempunyai target hafalan Al-Quran, hadist dan lain lain.
Namun ternyata pemikiran itu salah, bahkan lembaga yang sudah disebutkan diatas tadi bisa saja disebut sebagai bukan Pendidikan Islam. 

Pernyataan ini memang sempat membuat saya berpikir kembali. Ternyata Pendidikan Islam itu tidak bergantung dari nama lembaganya, bukan karena sekolah tersebut MAN, SMAIT atau bahkan pesantren maka sekolah tersebut dapat dikatakan sebagai Pendidikan Islam. Namun dapat dikatakan Pendidikan Islam iya atau bukannya bisa dilihat dari nilai-nilai yang diterapkan dan diajarkan dalam sekolah tersebut. Apakah nilai-nilai tersebut mengandung 3 aspek ini, yang pertama ada rohani. Jelas Pendidikan Islam harus mengembangkan aspek ini, Karena sebagai umat Islam, tujuan kita hidup di dunia ini ialah untuk beribadah kepada Allah. Dan tentunya beribadah bukan hanya sekedar sholat, mengaji dan berpuasa. Melainkan belajar menutut ilmu, menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain dan sekitar juga hal sekecil selalu tersenyum juga termasuk beribadah.

Selanjutnya ada aspek jasmani, Pendidikan Islam juga harus mengajarkan pentingnya menjaga tubuh, menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit yang tidak diinginkan. Bagaimana caranya? Tentulah dengan adanya sarana dan prasarana yang menunjang kebutuhan aspek jasmani para siswa dan siswi di sekolah. Seperti lapangan, guru dalam bidang olahraganya, UKS dan penunjang kesehatan lainnya.

Yang terakhir ada aspek akal, aspek akal ini pada kelas mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam yang saya ikuti, banyak teman-teman yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPA, fisika, kimia dan matematika itu bukan bagian dari Pendidikan Islam. Namun setelah mendengarkan pembahasan dari Bapak Didin Syafruddin, kami menjadi paham bahwa dalam Pendidikan Islam juga termasuk aspek akal, mengembangkan aspek akal ini tentunya sangat diperhatikan. Karena dengan adanya akal, manusia memiliki kapasitas yang tinggi untuk mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Seperti contoh pada salah satu Universitas di Saudi Arabia yaitu Universitas Imam Muhammad Ibn Saud Islam sedang ada percobaan mengembangkan sumber dari panel surya. Hal tersebut sudah dapat dibuktikan bahwa pendidikan Islam tidak boleh mengabaikan aspek akal.

Jadi kesimpulannya adalah Pendidikan Islam itu bukan hanya Tahfiz karena Pendidikan Islam itu tidak diukur dan dilihat dari lembaganya melainkan dilihat dari 3 aspek diatas dan pelajaran yang diajarkan dan diterapkan dalam sekolah tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun