Mohon tunggu...
Sandi sastra
Sandi sastra Mohon Tunggu... Lainnya - Pemulung kata yang tercampak

Bebas rasa bebas bersuara Bebas kata bebas berkarya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kepada Perempuan Tak Bernama

5 Juli 2020   09:18 Diperbarui: 5 Juli 2020   09:12 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Matahari merunduk ke balik arah barat

Menemukan waktu yang bertukas tentang malam 

Telah ada pada wajahnya raut basah pipinya melegam 

Terpaut larik-larik bergentayangan terombang ambing di ambang pilu

Sedang ia mengutarakan nasibnya 

Entahlah Tuhan sedang menyertai

Mungkin sedang mencoba

Tapi kata itu mencibir hatinya tercabik 

Sudah lama hatinya terkoyak 

Sejak tradisi patriakat mengema 

Ketika paduan langkah lebih laju

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun