Mohon tunggu...
Sandi Herman
Sandi Herman Mohon Tunggu... Guru - Akademisi

Kesulitan yang sesungguhnya adalah mengatasi caramu berpikir tentang dirimu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Buah Manggis Dikatakan sebagai Simbol Kepemimpinan yang Jujur?

19 Mei 2023   06:15 Diperbarui: 19 Mei 2023   08:25 2341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sering kali kita lupa bahwa alam memberikan kita pelajaran yang amat berarti salah satu contohnya ialah buah manggis yang berwarna hitam keunguan yang memiliki rasa manis dan menyegarkan dahaga. dibalik itu semua, jika kita telaah secara mendalam maka kita akan tahu bahwa secara tidak langsung buah manggis telah memberika kita sebuah ilmu yang tak ternilai hargannya.

Apa ilmu yang bisa kita ambil dari mentelaah buah manggis itu? salah satunya ialah ilmu kepemimpinan. kenapa kok kepemimpinan? mari kita kupas satu persatu.

Buah manggis terdiri dari ada yang namannya tampuk, Kelopak, Kulit, Putik dan isi yang berwarna putih, semuannya itu memiliki pesan penting bagi kita selaku umat manusia agar kita menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari.

1. Tampuk Manggis.

Kita tahu bahwa tampuk manggis merupakan bagian terpenting dalam buah manggis secara keutuhannya. Tampuk manggis berada paling atas pada buah manggis yang kuat bisa menahan beban dari buah manggis itu sendiri kita katakan sebagai filosofi kepemimpinan. 

Menjadi seorang pemimpin harus kuat dan tegar dalam memikul beban rakyat seperti apa yang telah diisyaratkan oleh tampuk manggis yang tidak bisa kita cabut dengan tangan kita sendiri itu artinya tampuk manggis punya konsekuensi dan komitmen yang kuat dalam menjaga rakyatnya jika diibaratkan seorang pemimpin.

2. Kelopak Manggis.

Kelopak yang terdapat pada buah manggis berjumlah 4 (empat) tidak pernah 3,5,6,dan seterusnnya. Artinya dalam filosofi adat Minangkabau atau adat orang Minang mengartikan kelopak itu sebagai "Kato Nan Ampek" (kata yang empat), kata yang pertama adalah "Mandaki " (mendaki) artinya menghormati orang yang lebih tua dari kita. Kata yang kedua "mendata" (mendatar) merupakan suatu tutur kata sapaan kita terhadap teman sebaya atau seumuran. Kata yang Ketiga " Malereng " (Melereng) artinya berbicara lah dengan halus terhadap sesama dan yang keempat "Manurun" (Menurun) yang diartikan sebagai menghargai orang yang umur nya jauh dibawah kita.

Sebagai pemimpin kita harus memiliki sifat yang empat sebagai mana telah diterangkan diatas, secara keseluruhan memberikan kita ilmu jika kita sebagai pemimpin harus tahu bertutur kata yang baik seperti menghargai orang yang lebih tua, berbicara dengan penuh kesopanan dan menhormati orang yang lebih muda.

3. Kulit Manggis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun