Mohon tunggu...
Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Mohon Tunggu... Dokter - Penulis Kesehatan

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. Focus Of Interest : Asma, Alergi, Anak Mudah Sakit, Kesulitan Makan, Gangguan Makan, Gangguan Berat Badan, Gangguan Belajar, Gangguan Bicara, Gangguan Konsentrasi, Gangguan Emosi, Hiperaktif, Autisme, ADHD dan gangguan perilaku lainnya yang berkaitan dengan alergi makanan. Telemedicine 085-77777-2765

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Farhat Abbas Vs Al dan El, Selebritis Dukung Kekerasan Anak Demi Popularitas

30 November 2013   06:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:30 4274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Farhat Abbas vs Al dan El, Selebritis Dukung Kekerasan Anak Demi Popularitas

Tokoh Hukum dan Selebritis Dukung kekerasan Terhadap Anak dan Jadikan Anak Sebagai Ajang Raih kepopuleran

Farhat Abbas, mengolok-olok Ahmad Dhani. Farhat dalam akun Twitternya menilai Dhani tak becus dalam mendidik anak. Gerah dengan ocehan Farhat Abbas, dua putra Dhani, Al dan El geram menantang Farhat Abbas untuk duel di atas ring tinju karena  kesal ayah mereka dihina. Tampaknya moment paling heboh tersebut dimanfaat media masa dengan diungkapkan secara berlebihan. Padahal fenomena tersebut adalah merupakan perilaku yang berkonotasi pelajaran kekerasan pada anak. Saat banyak pihak berkampanye anti kekerasan khususnya terhadap anak. Tragisnya perilaku kekerasan pada anak tersebut justru didukung oleh para tokoh hukum dan selebritis di negeri ini. Farhat Abbas, Hotman Paris Hutapea, Ahmad Dani dan lain-lain dengan arogansi dan emosional dan tidak menyadari hukum dan etika

Farhat Abbas, mengolok-olok Ahmad Dhani. Farhat dalam akun Twitternya menilai Dhani tak becus dalam mendidik anak. Farhat juga berkomentar sinis soal Dhani yang mengaku bangkrut akibat harus menanggung korban kecelakaan. Namun Ahmad Dani tidak meladeni hal-hal seperti itu. Tersulut emosinya, Al dan El pun menantang Farhat untuk naik ke ring tinju. Gerah dengan ocehan Farhat Abbas, dua putra Dhani, Al dan El geram. Dua putra Dhani yang sudah lama menekuni ilmu bela diri itu mengaku siap pasang badan melawan Farhat begitu mengetahui sang ayah dimaki Al dan El menantang Farhat Abbas untuk duel di atas ring tinju karena  kesal ayah mereka dihina.

Duel di atas ring yang ditantangkan Al dan El terhadap Farhat bukanlah sekedar bentuk olahraga tinju biasa. Tetapi merupakan bibit permusuhan dan pelajaran kekerasan pada anak. Olahraga tinju harus didasari oleh semangat kompetisi dan sportivitas, bukan dendam dan kebencian. Hal ini akan mendukung  dan membiarkan anak dididik dengan kekerasan dan menyelesaikan masalah dengan kekerasan. Hal inilah yang membuat pengurus Pertina (Persatuan Tinju Nasional) tidak mengijinkan pertarungan tersebut. Orangtua ataun semua pihak yang meladeni dan mendukung kekerasan pada anak tersebut bisa dipidana karena sikapnya tidak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Kekerasan terhadap anak adalah tindak kekerasan secara fisik, seksual, penganiyaan emosional, atau pengabaian terhadap anak. Di Amerika Serikat, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mendefinisikan penganiayaan anak sebagai setiap tindakan atau serangkaian tindakan wali atau kelalaian oleh orang tua atau pengasuh lainnya yang dihasilkan dapat membahayakan, atau berpotensi bahaya, atau memberikan ancaman yang berbahaya kepada anak. Sebagian besar terjadi kekerasan terhadap anak di rumah anak itu sendiri dengan jumlah yang lebih kecil terjadi di sekolah, di lingkungan atau organisasi tempat anak berinteraksi.Bila pertarungan Farhat vs Al El benar dilaksanakan maka merupakan bentuk kekerasan pada anak. Bayangkan seorang manusia dewasa demi dendam dan ingin meraih kepopuleran mencari jalan yang tidak mulia dengan menjadikan anak sebagai komoditasnya. Tanpa terlaksan pertandingan tersebutpun sudah mengajarkan kepada anak Indonesia bahwa selebritis dan manusia Indonesia menyelesaikan masalah dengan kekerasan

Bila kekerasan pada anak seperti membiarkan atau mendukung perseteruan antara Farhat dan Al El maka bisa saja mendukung penelantaran anak. Penelantaran anak adalah di mana orang dewasa yang bertanggung jawab gagal untuk menyediakan kebutuhan memadai untuk berbagai keperluan, termasuk kekerasan fisik dan emosional berupa kegagalan untuk memberikan pengasuhan atau kasih sayang. Kekerasan terhadap anak adalah bentuk penelantaran fisik dan kasih sayang pada anak.

Tokoh dan Selebritis Dukung kekerasan Terhadap Anak dan Jadikan Anak Sebagai Ajang Raih kepopuleran

Ahmad Dani orangtua Al dan El, Farhat Abbas, Hotman Paris Hutapea, Ramdan Alamsyah, Deddy Corbuzier bahkan Sekretaris Jenderal KPAI M. Ihsan tanpa disadari justru tidak melarang, mencegah atau menasehati kekerasan pada anak tersebut tetapi malah mendukung, meladeni dan menyetujui. Dukungan para tokoh tersebut akan menjadi pelajaran buruk bagi anak bangsa untuk jadi teladan buruk bahwa menyelesaikan konflik dengan kekerasan.

  • Farhat Abbas Saat para penggiat kepedulian anak menuntut Farhat, Farhat berkelit bahwa dia tidak meladeni anak-anak tetapi bapaknya. Memang setelah dikecam berbagai pihak Farhat mnenyerahkan segala permasalahan perseteruan dengan Al dan El kepada juru bicaranya. Tetapi sebelumnya dia dengan emosi dan geram meladeni perseteruan dengan Al dan El. Meski awalnya sempat menolak tantangan ‘adu jotos’ yang dilontarkan Al dan El, pengacara muda Fahat Abbas akhirnya mengamini tantangan keduanya meski baru diumumkan melalui situs jejaring sosial. Berkicau melalui akun Twitter pribadinya, suami Nia Daniaty tersebut pun meminta Al dan El untuk menyiapkan ring tinjunya. “Segera siapkan Tempat & waktu Ring Tinju ( jakarta utara,jakarta barat, kep seribu ) tantang balik si penantang yg mentang2.” tulis Farhat Abbas melalui akun @Farhatabbaslaw, Sabtu (23/11/2013). Namun demikian, meski sudah dijawab oleh Farhat, belum ada tindak lanjut dari anak-anak Ahmad Dhani perihal tantangan balik tersebut. "Bisa jadi terjadi (duel) kalau diizinkan kepolisian, promotor oke, mereka oke". ujar Farhat di kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (27/11/2013). Bukan itu saja, Farhat juga telah menyiapkan tempat untuk duel nanti. Dalam hal ini, suami Nia Daniaty juga tidak main-main. "Tempat sudah, mungkin di Jakarta Barat, Jakarta Utara, atau Kepulauan Seribu," terangnya.
  • Ahmad Dhani Ahmad Dhani  mendukung penuh keinginan dua anaknya, Al Ghazali (Al) dan El Jalaludin Rumi (El), yang berani menantang pengacara Farhat Abbas bertinju. Sebagai orang tua, Dhani mengaku bangga dengan sikap anak-anaknya. Menurutnya, Al dan El merupakan anak yang patuh terhadap hukum, dibanding bertanding di jalanan. “Ada anak yang berani, ayahnya dihujat dan anak itu membela,” ungkap Dhani ditemui di rumahnya, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat (29/11).
  • Pengacara Hotman Paris Hutapea Dalam sebuah acara televisi Hotman berkelit bahwa dia hanya menyindir. Tetapi melihat kesungguhan dia mengirim press rilis ke berbagai media tampaknya bukan sekedar menyindir tetapi mendukung. Hotman Paris Hutapea menyediakan dana Rp 250 juta bagi siapapun pemenang tinju tersebut. “Saya menawarkan hadiah Rp250 juta bagi pemenang apabila jadi dilakukan pertandingan adu tinju antara Farhat Abbas dengan anaknya Ahmad Dhani,” kata Hotman Paris dalam rilis yang diterima berbagai media yang dikirimkannya, Kamis (28/11). Hanya, Hotman mengingatkan agar pertandinga tersebut dilakukan secara resmi. Artinya, pertandingan tersebut harus mendapat izin dari pihak kepolisian. “Saya mengingatkan agar pertandingan tinju dilakukan secara sah dengan ijin resmi dari pihak yang berwajib,” terangnya.
  • Pengacara Ramdan Alamsyah El ditemani Ahmad Dhani dan kuasa hukumnya, Ramdan Alamsyah sudah mendaftarkan keinginan untuk menggelar pertandingan tinju melawan Farhat Abbas melalui izin Persatuan Petinju Amatir Indonesia (PB Pertina). Jika mendapat izin, pertandingan itu akan dilangsungkan di sasana yang berada di GOR Bumi Marinir Cilandak, Jakarta pada 30 November 2013.
  • Sekretaris Jenderal KPAI M. Ihsan Rencana adu jotos di ring tinju justru mendapat respons positif dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia. "Kami menghargai rencana adu tinju antara Farhat dan El," kata Sekretaris Jenderal KPAI M. Ihsan pada Tempo melalui sambungan telepon, Jumat, 29 November 2013. Menurut Ihsan, dari perspektif olahraga, rencana adu tinju antara El dan Farhat sah-sah saja. Yang penting, adu tinju itu dilakukan secara resmi sesuai dengan peraturan. Duel itu juga harus dinilai juri dan ditengahi wasit. "Lain kalau perkelahian, itu tidak boleh karena kriminal," ujar Ihsan.
  • Deddy Corbuzier Deddy Corbuzier tak ingin terlibat terlalu dalam di perseteruan Farhat Abbas dengan anak-anak Ahmad Dhani, Al Ghazali dan El Rumi. Meski begitu, Deddy tak keberatan jika nanti diminta menjadi wasit.  "Kalau mau berantem silahkan aja. Saya cuma mau beli tiketnya aja," sahut Deddy di studio Hanggar, Pancoran, Jakarta, Senin (25/11) malam. "Kalau mau jadi wasit juga misal diundang, saya sih senang-senang saja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun