Mohon tunggu...
Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Mohon Tunggu... Penulis Kesehatan

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. Telemedicine 085-77777-2765. Focus Of Interest : Asma, Alergi, Anak Mudah Sakit, Kesulitan Makan, Gangguan Makan, Gangguan Berat Badan, Gangguan Belajar, Gangguan Bicara, Gangguan Konsentrasi, Gangguan Emosi, Hiperaktif, Autisme, ADHD dan gangguan perilaku lainnya yang berkaitan dengan alergi makanan.www.klinikdrwidodo.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mitos Vasektomi Musuh Maskulinitas, Mencintai Tanpa Ingin Menyakiti

2 Mei 2025   10:32 Diperbarui: 2 Mei 2025   10:32 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
DOKUMENTASI DAN EDITING PRIBADI

Vasektomi, sebagai salah satu metode kontrasepsi pria permanen, masih sering disalahpahami dan diliputi mitos yang menyesatkan. Meskipun efektivitas dan keamanannya telah terbukti dalam berbagai penelitian ilmiah, banyak pria enggan mempertimbangkannya karena persepsi keliru menajdi musuh maskuinitas yang telah mengakar di masyarakat.  Masyarakat Indonesia harus memahami 10 mitos utama seputar vasektomi, membandingkannya dengan fakta ilmiah berdasarkan kajian penelitian, dan memberikan panduan sikap yang bijak dalam menghadapinya, terutama dari sudut pandang kasih sayang terhadap istri dan keluarga.

Konstrasepsi Vasektomi seringkali menjadi topik sensitif yang sarat prasangka. Banyak pria merasa identitas maskulinnya terancam oleh pilihan ini, padahal dalam kenyataannya, vasektomi justru mencerminkan puncak tanggung jawab seorang suami yang ingin melindungi istri dan keluarga dari beban kehamilan yang tidak direncanakan. Ketidaktahuan tentang prosedur ini membuat banyak orang terjebak dalam mitos yang keliru dan tidak berdasar.

Dalam dunia medis, vasektomi telah mengalami perkembangan yang signifikan. Prosedur ini kini menjadi lebih aman, cepat, dan minim risiko. Sayangnya, kurangnya edukasi dan banyaknya mitos yang berkembang membuat keputusan medis yang seharusnya rasional, menjadi emosional dan tabu sehingga banyak kurang diminati. Oleh karena itu, membekali masyarakat dengan informasi ilmiah adalah langkah penting dalam membentuk sikap yang bijaksana dan penuh cinta dalam keluarga.

Prosedur Aman dan Minim Nyeri

Vasektomi adalah prosedur medis sederhana yang bertujuan untuk mencegah kehamilan dengan memutus saluran sperma (vas deferens) yang menghubungkan testis ke uretra. Proses ini dilakukan oleh dokter spesialis urologi dengan anestesi lokal, artinya pasien tetap sadar namun tidak merasakan sakit pada area yang dioperasi. Prosedurnya hanya memakan waktu sekitar 15--30 menit dan tidak memerlukan rawat inap. Ada dua metode utama vasektomi: metode konvensional dengan sayatan kecil, dan metode tanpa pisau (no-scalpel vasectomy) yang lebih minim risiko perdarahan dan infeksi.

Setelah saluran sperma dipotong dan ditutup, sperma tidak lagi keluar bersama air mani saat ejakulasi. Namun, fungsi seksual seperti ereksi, orgasme, dan produksi hormon testosteron tetap normal. Efektivitas vasektomi sangat tinggi, lebih dari 99%, menjadikannya salah satu metode kontrasepsi jangka panjang yang paling andal. Meski demikian, perlu waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan hingga air mani benar-benar bebas sperma, sehingga pasangan tetap disarankan menggunakan kontrasepsi tambahan selama masa transisi ini.

Konstrasepsi Vasektomi merupakan prosedur yang aman dan tidak menyebabkan sakit berat. Kebanyakan pria hanya mengalami sedikit rasa tidak nyaman atau bengkak ringan setelah prosedur, yang biasanya hilang dalam beberapa hari. Risiko komplikasi sangat rendah, terutama jika dilakukan oleh tenaga medis berpengalaman. Vasektomi juga tidak menyebabkan gangguan kesehatan seperti kanker prostat atau gangguan hormon, seperti yang sering disalahpahami. Dengan informasi yang tepat, vasektomi dapat menjadi pilihan rasional, aman, dan nyaman bagi pria yang ingin berperan aktif dalam perencanaan keluarga.

10 Mitos Vasektomi dan Fakta Ilmiah

  • Mitos: Vasektomi membuat pria impoten Banyak pria takut menjadi impoten pasca vasektomi. Padahal vasektomi hanya memutus saluran vas deferens, tidak mengganggu saraf, hormon, atau aliran darah yang terlibat dalam ereksi.
    Fakta: Studi dari Journal of Urology (2005) membuktikan bahwa fungsi seksual pria setelah vasektomi tetap normal dan bahkan meningkat pada sebagian pasangan karena hilangnya kekhawatiran akan kehamilan.
  • Mitos: Vasektomi menyebabkan kanker prostat Kekhawatiran ini berasal dari penelitian lama yang salah tafsir. Namun, riset modern membantahnya. Fakta: Kajian sistematis dari JAMA (2016) menyimpulkan tidak ada hubungan signifikan antara vasektomi dan kanker prostat berdasarkan data dari jutaan pria.
  • Mitos: Gairah seksual menurun setelah vasektomi Sebagian orang mengira pria yang divasektomi akan kehilangan gairahnya.
    Fakta: Sebuah studi di Contraception (2006) menunjukkan pasangan justru mengalami peningkatan kepuasan seksual karena bebas dari stres kontrasepsi.
  • Mitos: Vasektomi adalah prosedur menyakitkan Banyak pria takut rasa sakit. Padahal prosedurnya sangat minimal dan cepat.
    Fakta: Prosedur vasektomi biasanya hanya memakan waktu 10--15 menit dan dilakukan dengan anestesi lokal. Pemulihan umumnya cepat dalam beberapa hari.
  • Mitos: Tidak bisa ejakulasi lagi Salah satu mitos teraneh adalah bahwa pria tidak lagi bisa ejakulasi setelah vasektomi.
    Fakta: Ejakulasi tetap terjadi seperti biasa, karena sperma hanya 2-5% dari total volume mani. Sisanya tetap dihasilkan.
  • Mitos: Vasektomi adalah kebiri Banyak orang mengira ini seperti pengebirian, padahal tidak.
    Fakta: Vasektomi tidak melibatkan pengangkatan testis atau perubahan hormon. Testosteron tetap diproduksi normal, pria tetap "jantan".
  • Mitos: Bisa menyebabkan penyakit jantung Isu ini telah dibantah berkali-kali.
    Fakta: Studi besar yang dipublikasikan di The Lancet tidak menemukan hubungan antara vasektomi dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
  • Mitos: Vasektomi gagal mencegah kehamilan Sebagian orang meragukan efektivitasnya.
    Fakta: Tingkat kegagalan vasektomi hanya sekitar 1 dari 2.000, jauh lebih kecil dibanding metode kontrasepsi lainnya.
  • Mitos: Tidak bisa dibalik Banyak orang percaya vasektomi bersifat absolut.
    Fakta: Meski dianggap permanen, prosedur reversal vasektomi (vasovasostomi) bisa dilakukan, dengan tingkat keberhasilan hingga 75% jika dalam 10 tahun pertama.
  • Mitos: Menurunkan harga diri pria Beberapa pria merasa menjadi "kurang lelaki".
    Fakta: Justru sebaliknya. Dalam riset Human Reproduction (2010), pria yang menjalani vasektomi merasa lebih tangguh karena mengambil alih tanggung jawab KB dalam rumah tangga.

Bagaimana Sebaiknya Kita Bersikap?

Mari kita mulai dengan membuka hati terhadap kesehatan,  ilmu dan membuang prasangka. Memilih vasektomi bukan tanda kelemahan, tapi wujud cinta yang rasional. Keputusan ini tidak bisa diambil secara terburu-buru, melainkan melalui dialog yang terbuka antara suami dan istri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun